Kamis, 29 Maret 2018

MAKALAH KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN


TUGAS MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR



DISUSUN OLEH :
ADIKA MUKTI ADJIE
1IA14
50417132

UNIVERSITAS GUNADARMA


Pendekatan Kesusastraan
            Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, sastra adalah bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai dalam kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari). Definisi kedua menurut kamus ini adalah karya tulis, yang jika dibandingkan dengan tulisan lain, memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya.
Istilah sastra sendiri, berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti ”tulisan” atau ”karangan”. Sastra biasanya diartikan sebagai karangan dengan bahasa yang indah dan isi yang baik. Bahasa yang indah artinya bisa menimbulkan kesan dan menghibur pembacanya. Isi yang baik artinya berguna dan mengandung nilai pendidikan. Bentuk fisik dari sastra disebut karya sastra. Penulis karya sastra disebut sastrawan. Dalam Bahasa Indonesia, kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada ”kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Tetapi kata ”sastra” bisa pula merujuk kepada semua jenis tulisan, apakah ini indah atau tidak.
Seni adalah bentuk ekspresi jiwa manusia yang diwujudkan dalam keterampilan berupa hasil karya yang memiliki nilai estetis (keindahan) dan nilai simbolik (bermakna). Melalui seni, maka manusia dapat bebas untuk mengekspresi jiwa dan daya estetis yang di ungkapkan kepada orang lain seperti melalui sebuah puisi atau gambar, dll. Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya. Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
1.    Kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
2.    Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
3.      Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya.
Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
      Ilmu budaya dasar adalah  ilmu yang mempelajari tentang konsep-konsep budaya atau kebudayaan yang berada dilingkungan sekitar ataupun didaerah lain, Budaya itu sendiri merupakan cipta dari karya manusia. Dengan budaya, di harapkan hidup manusia akan lebih terarah.
Prosa adalah  Prosa sendiri merupakan sebuah karya sastra yang berbentuk cerita bebas ( dapat berupa naratif atau fiksi) yang didalamnya memiliki tokoh (pemeran), peristiwa, dan alur. Dalam pembentukannya, prosa sendiri dapat berbentuk Prosa fiksi dan Prosa Non fiksi. Prosa fiksi ( prosa baru) pada umumnya berbentuk cerpen, novel, roman, serta biografi. Sedangkan Novel Non fiksi (prosa lama) dapat berupa dongeng, hikayat dan sejarah.
Dengan menghubungkan/mengkaitkan  Prosa dan Ilmu Budaya Dasar (IBD), kita diharapkan dapat memperoleh manfaat yang terkandung dalam prosa itu sendiri. Dengan kita memahami prosa, kita dapat mengambil nilai yang terkandung dalam sebuah budaya.
Adapun kaitan IBD dengan prosa yakni, prosa dapat memberikan informasi dan wawasan hal ini besar kaitannya dengan konsepsi IBD yang saya sampaikan diatas.
Salah satu jenis prosa yang saya akan jelaskan adalah prosa lama yaitu sejarah, sejarah yang saya sampaikan adalah penggalan dari sejarah kemerdekaan Indonesia,
Mendengar kabar bahwa Jepang tidak lagi mempunyai kekuatan untuk membuat keputusan seperti itu pada 16 Agustus, Soekarno membacakan "Proklamasi" pada hari berikutnya. Kabar mengenai proklamasi menyebar melalui radio dan selebaran sementara pasukan militer Indonesia pada masa perang, Pasukan Pembela Tanah Air (PETA), para pemuda, dan lainnya langsung berangkat mempertahankan kediaman Soekarno.
Pada 18 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) melantik Soekarno sebagai Presiden dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden dengan menggunakan konstitusi yang dirancang beberapa hari sebelumnya. Kemudian dibentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) sebagai parlemen sementara hingga pemilu dapat dilaksanakan. Kelompok ini mendeklarasikan pemerintahan baru pada 31 Agustus dan menghendaki Republik Indonesia yang terdiri dari 8 provinsi: Sumatra, Kalimantan (tidak termasuk wilayah Sabah, Sarawak dan Brunei), Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, Maluku (termasuk Papua) dan Nusa Tenggara.
Dari sepenggal sejarah diatasa kita dapat mengetahui sedikitnya tentang proses awal Indonesia merdeka, setidaknya kita mengetahui awal sejarah kebangkitan negara kita walaupun hanya sepenggal. Penulis sejarah ingin menyampaikan kepada kita tentang informasi yang dia tahu melalui media yang disebut prosa, dalam prosa kita dapat bebas menyampaikan informasi karena prosa tidak terikat pada sajak ataupun aturan lain selayaknya puisi.
Kesimpulan yang dapat diambil bahwa kaitan IBD dan prosa yaitu sama-sama mengandung tujuan dalam proses pembentukan manusia yang berbudaya, berilmu, dan beradab.
 Nilai-nilai Dalam Prosa Fiksi
        Nilai-nilai dalam Prosa Fiksi
1.    Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaannya pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalami sendiri peristiwa tersebut
2.    Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sedikit informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
3.    Prosa fiksi memberikan warisan cultural
Prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi dan warisan budaya bangsa.
4.    Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi sesorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman dengan banyak individu.
 Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi
Pengertian puisi
Puisi adalah karya sastra padat yang sangat hemat dalam penggunaan kata-kata. Kekuatannya terletak pada kata-kata yang dipilih, dengan prinsip sedikit kata tapi banyak makna. Dengan kata lain, bisa disimpulkan bahwa puisi adalah karangan yang terikat oleh pemilihan diksi, rima dan suku kata dengan bentuk yang berangkap.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1.    Figura bahasa (figurative language) seperti gaya personafikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, menarik dan member kejelasan gambaran angan.
2.    Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3.    Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4.    Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5.    Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati.
 Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan ilmu budaya dasar adalah sebagai  berikut :
1.    Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itu sastra/puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadan (insight-wawasan) yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri dan tentang masyarakat. Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya.
2.    Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
Dengan membaca puisi mahasisawa dapat diajak untuk dapat menyejukan hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.

3.    Puisi dan keinsyafan sosial
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang terlibat dalam issue dan problem sosial. Secara imaginative puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa :
o   Penderitaan atas ketidak adilan
o   Perjuangan untuk sesamanya
o   Konflik dengan sesamanya
o   Pemberontakan terhadap hukum tuhan
Puisi-puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih (yang terdapat didalamnya kasih sayang, cinta, kemesraan dan renungan). Contoh puisi penilis mengangkat tema tentang puisi cinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar