Kamis, 31 Mei 2018

MAKALAH MANUSIA DAN HARAPAN

MAKALAH
MANUSIA DAN HARAPAN



NAMA : ADIKA MUKTI ADJIE
KELAS : 1IA14
NPM : 50417132


TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Harapan
B.    Penyebab Manusia Memiliki Harapan
C.    Pengertian Doa
D.    Pengertian Kepercayaan
E.     Kepercayaan dan Usaha Untuk Meningkatkannya
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
C.Daftar Pustaka













BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun adakalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha. Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing.
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan kita. Kita harus hidup dengan harapan, tetapi kita tidak bisa hidup menggantung semata pada harapan. Adalah baik untuk berharap yang terbaik. Tetapi hal itu tidak cukup. Kita tidak bisa hanya berharap – kita harus bertindak.Sangat menyedihkan, bahwa banyak hal digantung berlebihan pada harapan – demi perbaikan nasib. Berharap yang terbaik belum menghasilkan apa-apa. Bekerja dan bertindak – disertai dengan harapan di dalam hati – adalah hal yang membawa hasil. Kombinasi yang sempurna. Harapan tidak akan mengecewakan – selama hal itu disertai dengan tindakan dan komitmen.
Harapan tidak bisa mengganti tindakan. Kerjakan apa yang harus dikerjakan – ada atau tidak ada harapan. Harapkan yang terbaik dan kerjakan apa saja yang memungkinkan harapan itu terwujud
B.     Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah yang berjudul “manusia dan pandangan hidup”, penulis memberikan rumusan masalah sebagai berikut:
Apakah pengertian dari Harapan itu ?
Apa hubungan antara manusia dan harapan ?
Apa sebab manusia memiliki harapan ?
Apa hubungan antara harapan dan kepercayaan ?
C.    Tujuan
Tujuan dari pembahasan materi ini adalah untuk menjelaskan pengertian dari manusia, menjelaskan pengertian harapan, menjelaskan hubungan antara manusia dan harapan, menjelaskan penyebab memiliki harapan, dan menjelaskan hubungan antara harapan dan kepercayaan.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Harapan
Harapan berasal dari kata harap. Artinya supaya sesuatu yang terjadi atau sesuatu yang belum terwujud. Sedangkan harapan itu sendiri mempunyai makna sesuatu yang terkandung dalam hati setiap orang yang datangnya merupakan karunia dari Allah SWT yang sifatnya terpatri dan sukar dilukiskan. Yang mempunyai harapan atau keinginan itu hati. Putus harapan berarti putus asa. Dan agar harapan dapat dicapai, memerlukan kepercayaan pada diri sendiri, kepercayaan kepada orang lain dan kepercayaan kepada Allah Swt.
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan berbuah kebaikan diwaktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak namun diyakini bahkan terkadang dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berusaha dan berdo’a.
Setiap orang mempunyai berbagai cara untuk memenuhi harapannya atau keinginannya, baik dengan cara yang dibenarkan maupun dengan cara yang dilarang oleh norma-norma agama dan hukum. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang melakukan pelanggaran dalam usahanya mencapai apa yang diharapannya, misalnya : faktor lingkungan sosial, ekonomi, pendidikan, tidak adanya landasan iman yang kuat, kurang rasa percaya diri, dan kurang pendidikan mental. Dari semua itu dapat berakibat buruk pada diri sendiri.
Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan berpikir positif yang merupakan salah satu cara proses sistematis dalam psikolog untuk menangkal pikiran negatif atau berpikir pesimis.
B.     Penyebab Manusia Memiliki Harapan
Menurut kodratnya manusia itu adalah makhluk sosial. Setiap manusia lahir ke dunia ini langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Di tengah-tengah manusia lain itulah seseorang dapat hidup dan berkembang fisik dan jasmani, serta mental dan spiritualnya.
Ada dua hal yang mendorong manusia hidup bergaul dengan manusia lain, yaitu : dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Dorongan Kodrat
            Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Allah SWT. Misalnya : menangis, bergembira, berpikir, bercinta, berjalan, berkata, dan mempunyai keturunan. Setiap diri manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua dan dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan dan harapan.
Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bersama dengan manusia lain. Dengan kodrat ini manusia dapat mempunyai harapan.
Dorongan Kebutuhan Hidup
Sudah menjadi kodrat bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani, misalnya makan, minum, pakaian, dan rumah. Sedangkan kebutuhan rohani, misalnya kebahagiaan, kepuasan, keberhasilan, hiburan dan ketenangan.
Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikir. Dan dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan, karena pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sehubungan dengan kebutuhan-kebutuhan manusia itu, Abraham Maslow mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi macam. Lima macam kebutuhan itu merupakan lima harapan manusia, yaitu :
Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup (survival)
Harapan untuk memperoleh keamanan (safety)
Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (being loving and love)
Harapan untuk memperoleh status atau diterima atau diakui lingkungan (status)
Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita (self-actualization)


C.    Pengertian Doa
Doa merupakan sebuah ibadah, bahkan juga inti dari ibadah tersebut sebagai contoh ibadah haji. Pada hakekatnya ibadah ialah ungkapan dari lahirnya kesadaran nurani atau perasaan hajat meminta pertolongan atau bantuan Allah SWT.
Namun bukan hanya seseorang yang sedang tertimpa sebuah musibah namun juga untuk seluruh umat Islam yang masih hidup (diberirahmat dan kehidupan), dalam keadaan yang masih sehat dan tidak kurang suatu apa pun, sebagai manusia kiranya kita harus berdoa untuk meminta atau bersyukur berkat rahmat yang maha kuasa. Agar kita diberi keuatan iman dan takwa agar tetap bisa melakukan segala perintah-Nya.
Selain itu, jika kita menyadari bahwa situasi yang kita hadapi sehari-hari berputar seperti roda gerobak. Mungkin hari ini kita bisa beribadah dengan baik dan tulus, tapi siapa yang tahu hari berikutnya kami memiliki kemalasan suatu? Mungkin hari ini kita sangat senang, tapi siapa yang tahu besok nasib kita atau lusa menjadi sebaliknya? Oleh karena itu, dalam kondisi yang baik seperti yang kita masih perlu berdoa. Muhammad Rosulullah saw. bersabda, “Tiada sesuatu yang paling mulia dalam -pandangan Allah, selain dari berdoa kepada-Nya, sedang kita dalam keadaan lapang.” (HR. Al-Hakim).
Macam-macam Doa
Di dalam Islam, pelaksnaan doa Qunut secara garis besar terbagi menjadi dua macam:
Qunut Shalat Subuhadalah doa yang dibaca pada waktu I’tidal (berdiri setelah rukuk) setiap akhir roka’at sholat subuh, Qunut jenis ini dinilai oleh Ab’adl Sunnah yang mencakup bagian dari doa sehingga ketika meninggalkan maka dianjurkan menggantinya dengan sujud sahwi.
Qunut Shalat Witir merupakan doa yang dibaca pada waktu I’tidal (berdiri setelah rukuk) setiap akhir roka’at sholat Witir di babak kedua Ramadhan, dari malam ke-16 Ramadhan sampai akhir Ramadan, Qunut jenis Sunnah Ab ‘adl dinilai oleh ulama syafi’iyah.
Qunut Nazilahmerupakan doa Qunut dilakukan ketika bencana besar seperti bencana yang melanda wilayah suatu, kelaparan, musuh menyerang dan sebagainya. Qunut juga membaca dalam waktu terakhir setiap doa fardlu tapi tidak disarankan / sujud disunnahkan lupa ketika meninggalkan karena tidak termasuk sunnah Ab’adl.
Contoh Doa :
Doa sebelum makan.
Doa sebelum tidur.
Doa sholat.
Doa sebelum mandi.
Doa sesudah makan.
Doa untuk orang tua. 

D.    Pengertian Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya. Artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada ucapan yang sering kita dengar ia tidak percaya pada diri sendiri saya tidak percaya ia berbuat seperti itu atau berita itu kurang dapat dipercaya. Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah kita harus percaya akan nasehat-nasehat kyai itu, karena nasehat-nasehat itu diambil dari ajaran Al-Quran.
Dengan contoh berbagai kalimat yang sering kita dengan dalam ucapan sehari-hari itu, maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.
Ada jenis  pengetahuan  yang dimiliki seseorang. bukan  karena  merupakan  hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang lain itu dapat dipercaya. Yang diselidiki bukan lagi masalahnya. melainkan orang yang memberitahukan itu dapat dipercaya atau tidak. Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaann yaitu disebut kepercayaan. Makin  besar  kewibawaan yang memberitahu mengenai pengetahuan  itu makin  besar kepercayaan.
Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan  artinya diberitahukan oleh Tuhan – langsung atau tidak langsung kepada manusia. Kewibawaan pemberi kebenaran itu ada yang melebihi besamya . Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Hak berpikir bebas, hak atas keyakinan sendiri menimbulkan juga hak bcr agama menurut keyakinan.
Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu. Dasarnya ialah keyakinan masing-masing.
Menyebutkan 3 teori kebenaran
Kebenaran atau benar amat penting bagi manusia. Setiap orang mendambakannya, karena ia mempunyai arti khusus bagi hidupnya. Ia merupakan fokus dari segala pikiran, sikap dan perasaan.
Dalam tingkah laku,ucapan,perbuatan manusia selalu berhati-hati agar mereka tidak mcnyimpang dan kebenaran.Manusia sadar, bahwa ketidakbenaran dalam bertindak , berucap maupun bertindak dapat mencemarkan atau menjatuhkan namanya, seperti peribahasa yang mengatakan, “sekali lancung ke ujian, selama hidup orang tak percaya”, karena itu, wajadah kalau ketidakbenaran dapat berakibat kegelisahan, ketidakpastian, dan kedukaan.
Dalam  agama  Budha  ada ajaran yang dinamakan  “jalan  utama  delapan  ruang”. Yang isinya,  agar setiap pemeluknya  memiliki pandangan  yang benar, perbuatan  yang benar,  mata percaharian   yang  benar,  permatian  yang benar,  dan  konsentrasi  yang  benar.
Tujuan  ajaran itu agar pemeluknya  tidak mengalami  duka, kegelisahan,dan ketidakpastian.

E.     Kepercayaan dan Usaha Untuk Meningkatkannya
Membedakan 4 kepercayaan
Dasar kepercayaan  adalah kebenaran. Sumber kebenaran  adalah manusia. Kepercayaan itu dapat  dibedakan  atas 
Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan  pada diri sendiri itu ditanarnkan setiap pribadi manusia. Percaya  pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa, Percaya pada diri sendiri, menganggap  dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan   kepadanya.

Kepercayaan  kepada  orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karena ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu harus dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain.
Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan pandanganteokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir.Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati, Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan, sebab langsung dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan).
Pandangan demokratis mengatakanbahwa kedaulatan adalah dari rakyat, (kewibawaan pun milik rakyat. Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara. Satu-satunya realitas adalah negara). Manusia sebagai seorang (individu) tak berarti. Orang. mempunyai arti  hanya dalam masyarakat, negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian itu disebut negara totaliter. satu-satunya yang mempunyai hak ialah negara; manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya mempunyai kewajiban (negara diktator)
Jelaslah bagi kita, baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Karcna itu wajarlah kalau manusia sebagai warga negara percaya kepada negara/pemerintah.
Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tctapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaanitu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dcngan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mcmpunyai kepercayaan kcpada Tuhannya, sebab tidak ada tali penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya. Oleh karcna itu jika manusia  berusaha agar mendapat pertolongan dari padanya, manusia harus percaya kcpada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat yang maha tinggi yang menciptakan alam semesta seisinya merupakan konsekoensinya tiap-tiap umat beragama dalam melakukan pemujaan kcpada zat tersebut.
Menyebutkan usaha manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya.Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan  rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha  itu  bergantung   kepada  pribadi  kondisi, situasi, dan  lingkungan. Usaha itu antara lain :
Meningkatkan   ketaqwaan  kita dengan jalan  meningkatkan   ibadah
Meningkatkan   pengabdian  kita kepada  masyarakat
Meningkatkan   kecintaan   kita  kepada  sesama  manusia  dengan  jalan   suka  menolong, dermawan,  dan  sebagainya
Mengurangi  nafsu  mengumpulkan harta  yang berlebihan
Menekan  perasaan  negatif  seperti  iri, dengki, fitnah, dan sebagainya

BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Pada dasarnya manusia dan harapan itu berada dalam satu naungan atau berdampingan. Setiap manusia pasti mempunyai harapan, manusia tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing.
        Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan berbuah kebaikan diwaktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak namun diyakini bahkan terkadang dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berusaha dan berdo’a.
        Harapan seseorang juga ditentukan oleh kiprah usaha atau bekerja kerasnya seseorang. Orang yang bekerja keras akan mempunyai harapan yang besar. Dan untuk memperoleh harapan yang besar tetapi kemampuannya kurang, biasanya disertai dengan unsur dalam, yaitu berdo’a.
B.     Saran
Dalam setiap kehidupan manusia yang pastinya mempunyai harapan, kita tidak boleh menyerah untuk mewujudkan harapan tersebut. Karena harapan dan keinginan itu lah yang
membuat hidup kita menjadi berarti di dunia ini, yang terus memberikan dorongan agar kita tetap melakukan dan memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan.
Selain itu kita juga harus berpedoman terhadap kepercayaan kepada Allah Swt, yaitu dengan berusaha dan berdo’a yang seimbang. Dan diharapkan kita dapat mewujudkan apa yang kita inginkan dengan tetap berada dalam norma-norma masyarakat yang berlaku dan tidak merugikan orang lain. Selain itu juga untuk mempersiapkan mental kita jika harapan yang diinginkan tidak tercapai, sehingga tidak membuat kita putus asa untuk selalu terus mecoba.


DAFTAR PUSTAKA

Widyo Nugroho, Achmad Muchji. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Universitas  Gunadarma
Suyadi M.P. Drs., Buku Materi Pokok Ilmu Budaya Dasar, Depdikbud U.T.
1984-1985.
http://id.wikipedia.org/wiki/Harapan
http://amrozi-gitz.blogspot.com/2012/06/manusia-dan-harapan.html
http://rulrul.wordpress.com/2011/03/16/rangkuman-ibd-manusia-dan-harapan/
http://megapolitan.kompas.com/read/2010/11/11/10145424/Pengungsi.Butuh. Harapan

Rabu, 30 Mei 2018

MAKALAH MANUSIA DAN KEGELISAHAN


MAKALAH
MANUSIA DAN KEGELISAHAN



NAMA : ADIKA MUKTI ADJIE
KELAS : 1IA14
NPM : 50417132


TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA



DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Kegelisahan
B.    Faktor Penyebab Kegelisahan
C.    Usaha-Usaha Mengatasi Kegelisahan
D.    Bentuk-Bentuk Kegelisahan
E.     Usaha-Usaha Mengatasi Ketidakpastian
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran










BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pada prinsipnya manusia merupakan makhluk yang diarahkan oleh motivasi dan cita-citanya. Hampir semua tingkah laku manusia dapat dipandang sebagai usaha untuk memuaskan hasrat biologis mereka. Tetapi tujuan itu sering sulit atau bahkan kemungkinan kecil untuk dicapai. Kegelisahan diartikan sebagai suatu kondisi dimana orang menghadapi halangan atau rintangan dalam mengatasi rintangan tersebut. Pada hakekatnya kegelisahan menunjuk pada motivasi yang terhalang dan dalam keadaan tak terpuaskan.
Saat ini banyak orang yang merasa hidup sendiri dalam kehidupannya. Keadaan ini salah bila dikembalikan kepada pengertian manusia itu sendiri, bahwa selain manusia disebut makhluk individu karena memiliki ruh dan jiwa, manusia juga disebut sebagai makhluk sosial dimana manusia memerlukan orang lain dalam hidupnya. Manusia yang merasa bahwa dia hanya sendiri merupakan suatu keadaan yang mereka ciptakan sendiri. Karena kadangkala manusia merasa dirinya berada ditempat yang paling rendah hingga akhirnya mereka membutuhkan suatu keadaan yang mungkin akan membuat perasaannya  jauh lebih baik lagi. Hidup manusia tidak akan pernah seimbang dan akan seimbang bila manusia berada pada akhir hayatnya. Manusia pasti merasakan berbagai macam rasa dihidupnya baik rasa yang berakibat baik maupun rasa yang berakibat buruk untuk hidupnya. Salah satu rasa yang diambil sebagai contoh adalah rasa gelisah atau kegelisahan. Banyak orang berpikir bahwa kegelisahan merupakan keadaan yang tidak “diinginkan”. Tetapi para ahli jiwa berpikir bahwa kegelisahan merupakan kondisi hidup manusia atau sebagai “kawan akrab” yang memberi stimulus kepada tingkah laku manusia. Kegelisahan yang tak terhindarkan disebabkan oleh kompleksitas manusia, lingkungan dimana ia tinggal, dan keterbatasan fisik dan jiwanya. Alasan mendasar mengapa manusia gelisah adalah karena manusia memiliki hati dan perasaan. Bentuk kegelisahannya berupa keterasingan, kesepian, dan ketidakpastian. Perasaan-perasaan ini silih berganti dengan kebahagiaan, kegembiraan dalam kehidupan manusia. Perasaan seseorang yang sedang gelisah ialah hatinya tidak tentram, merasa khawatir, cemas, takut, jijik, dan sebagainya.
B.     Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah yang berjudul “manusia dan kegelisahan”, penulis memberikan rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Apakah pengertian kegelisahan?
2.      Apakah faktor penyebab terjadinya kegelisahan?
3.      Bagaimana cara mengatasi kegelisahan?
4.      Apa saja bentuk – bentuk kegelisahan?
C.    Tujuan
Penulisan makalah mengenai pentingnya pandangan hidup bagi anak mempunyai tujuan antar lain :
1. Untuk mengetahui pengertian kegelisahan.
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya kegelisahan.
3. Untuk mengetahui bentuk bentuk kegelisahan.
4. Untuk mengetahui cara mengatasi kegelisahan.







BAB III
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata “gelisah”. Gelisah artinya rasa yang tidak tentram di hati atau merasa selalu khawatir, tidak dapat tenang (tidurnya), tidak sabar lagi (menanti), cemas dan sebagainya. Kegelisahan menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, artinya merasa gelisah, khawatir, cemas atau takut dan jijik. Rasa gelisah ini sesuai dengan suatu pendapat yang menyatakan bahwa manusia yang gelisah itu dihantui rasa khawatir atau takut. Manusia suatu saat dalam hidupnya akan mengalami kegelisahan. Kegelisahan yang cukup lama akan menghilangkan kemampuan untuk merasa bahagia.
Manusia selama ini seringkali tenggelam dalam kegelisahan. Berbagai penyebab kegelisahan telah menyita waktu dan perhatian manusia, dan sayangnya banyak yang tidak menyadari betapa mengganggunya kegelisahan itu. Kegelisahan yang timbul dalam diri kita sebenarnya dibuat oleh kita sendiri, kita ciptakan mereka di dalam pikiran kita melalui ketidakmampuan ataupun kegagalan untuk mengerti bahaya perasaan keakuan dan melalui khayalan yang melambung serta kesalahan dalam menilai setiap kejadian atau benda. Hanya jika kita dapat
melihat suatu kejadian atau benda dengan apa adanya, bahwa tidak ada sesuatu apa pun yang kekal di dunia ini dan bahwa keakuan kita sendiri merupakan khayalan liar yang membawa kekacauan dalam pikiran yang tidak terlatih. Kegelisahan adalah suatu rasa tidak tenteram, tidak tenang, tidak sabar, rasa khawatir/cemas pada manusia. Kegelisahan merupakan gejala universal yang ada pada manusia manapun. Namun kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingakah laku atau gerak – gerik seseorang dalam situasi tertentu. Jadi, kegelisahan merupakan sesuatu yang unik sebagai manifestasi dari perasaan tidak tenteram, khawatir, ataupun        cemas.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkahlaku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala gerak gerik atau tingkah laku itu umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan mondar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukkan kepala, duduk merenung sambil memegang kepala, duduk dengan wajah murung,malas bicara, dan lain-lain.kegelisahan juga merupakan ekspresi dari kecemasan. Masalah kecemasan atau kagalisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.
Hal ini terjadi karena adanya keterbatasan manusia untuk dapat mengetahui hal-hal yang akan datang atau yang belum terjadi. Hal ini terjadi misalnya karena adanya suatu harapan, atau adanya ancaman. Manusia gelisah karena takut terhadap dosa-dosa dan pelanggaran (yang telah dilakukan), takut terhadap hasil kerja (tidak memenuhi kepuasan spiritual), takut akan kehilangan milik (harta dan jabatan), atau takut menghadapi keadaan masa depan (yang tidak disukai). Sedangkan sumber kegelisahan berasal dari dalam diri manusia (internal) misalnya rasa lapar, haus, rasa sepi, dan dari luar diri manusia (eksternal) misalnya kegelisahan karena diancam seseorang.
Penyebab lain kegelisahan karena adanya kemampuan seseorang untuk membaca dunia dan mengetahui misteri hidup. Kehidupan ini yang menyebabkan mereka menjadi gelisah. Mereka sendiri sering tidak tahu mengapa mereka gelisah, mereka hidupnya kosong dan tidak mempunyai arti. Orang yang tidak mempunyai dasar dalam menjalankan tugas (hidup), sering ditimpa kegelisahan. Kegelisahan yang demikian sifatnya abstrak sehingga disebut kegelisahan murni, yaitu kegelisahan murni tanpa mengetahui apa penyebabnya. Bentuk- bentuk kegelisahan manusia berupa keterasingan, kesepian, ketidakpastian. Perasaan-perasaan semacam ini silih berganti dengan kebahagiaan, kegembiraan dalam kehidupan manusia.  Tentang perasaan kegelisahan ini, Sigmund Freud membedakannya menjadi tiga macam, yaitu :
1.    Kegelisahan Obyektif (Kenyataan)
Kegelisahan ini mirip dengan kegelisahan terapan dan kegelisahan ini timbul akibat adanya pengaruh dari luar atau lingkungan sekitar.
Contoh :  Tini seorang ibu muda, mempunyai anak berumur dua tahun, Tina namanya. Tina tumbuh sehat, montok, lucu, lincah, dan sangat akrab dengan ibunya. Hampir seluruh waktu Tini tercurahkan untuk Tina. Ia keluar kerja demi Tina, anak yang baru seorang itu. Sekonyong-konyong Tina sakit ; muntah-muntah disertai buang air. Tini bingung, anaknya segera dibawa kerumah sakit. Kata dokter, Tina harus dirawat di rumah sakit dan tidak boleh ditunggui. Tina menangis terus, tetapi ibunya harus meninggalkannya. Tini gelisah, cemas, khawatir, memikirkan nasib anaknya. Pada contoh tersebut jelas bagi kita, bahwa kegelisahan yang diderita oleh ibu Tini adalah karena adanya bahaya dari luar yang mengancam anaknya.
2.    Kegelisahan Neurotik (Saraf)
Kegelisahan ini berhubungan dengan sistem syaraf. Syaraf-syaraf yang bekerja secara alami ketika tubuh merasa terancam atau mengetahui akan ada suatu hal berbahaya yang akan terjadi. Tubuh tidak diperintahkan untuk melakukannya. Singkatnya kegelisahan ini ditimbulkan oleh suatu pengamatan tentang bahaya naluriah.
Contohnya: Kegelisahan para peserta Indonesia Mencari Bakat ketika akan mengetahui siapa yang harus pulang pada malam mereka tampil dan kegelisahan murid-murid sekolah ketika menunggu hasil ujian akhir.
3.    Kegelisahan moral
Kegelisahan ini mucul dari dalam diri sendiri. Sebagian besar karena rasa bersalah atau malu dalam ego yang ditimbulkan oleh suatu pengamatan bahaya dari hati nurani. Hal ini timbul karena pada dasarnya setiap manusia mempunyai hari nurani dan sadar atau tidak mereka tahu mana hal yang benar dan mana yang salah. Walaupun mereka melakukan kejahatan, setiap orang pastilah tahu hal yang dilakukannya itu adalah salah. Keadaan mungkin yang memaksa mereka melakukannya. Jadi, mereka tetap mempunyai rasa bersalah dan mengalami kegelisahan moral itu. Contohnya: Setelah terungkap permasalahan korupsi di tubuh KPU, banyak pihak yang terkait merasa gelisah.
B. Faktor Penyebab Kegelisahan
Gelisah terkadang membuat seseorang tidak nyaman. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan orang-orang menjadi gelisah. Diantaranya :

1. Panik

Panik adalah sebuah perasaan dari ketakutan dan kecemasan. Panik merupakan ketakutan dan kecemasan yang terjadi secara mendadak dari sebuah peristiwa yang terjadi. Rasa panik dapat menyebabkan seseorang menjadi gelisah.
contoh:mendapat kabar buruk yang belum pasti kebenaran nya

2. Kesulitan ekonomi

Kesulitan ekonomi merupakan kesulitan yang dialami ketika seseorang merasakan kondisi sulit dalam kehidupan ekonomi. Seperti hal nya tidak mempunyai uang atau kelangkaan dalam suatu barang pemuas kebutuhan. Dengan adanya kesulitan ekonomi, ada beberapa orang yang merasa terdesak dan gelisah untuk berfikir bagaimana cara untuk menyelesaikan kesulitan ekonomi tersebut.

3. Persiapan yang tidak matang

Segala sesuatu kegiatan yang dilakukan, harus dengan persiapan yang matang. Apabila kita akan melakukan sesuatu tetapi belum ada persiapan yang matang, maka dapat terjadi kegelisahan. Contoh nya seperti dalam menghadapi ujian, tetapi belum ada persiapan yang matang dalam menjalani ujian tersebut, maka kemungkinan perasaan gelisah akan timbul.

4. Keterasingan
           
Keterasingan berasal dari kata terasing, kata ini berasal dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang. Sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain atau terpencil. Sebentar atau lama orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan, sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain.

5. Kesepian

Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi, tidak berteman. Lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan penyebabnya. Kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan dapat disebabkan sikap buruk seperti sombong, angkuh, keras kepala, yang membuat manusia diasingkan oleh kehidupan sosialnya.

6. Ketidakpastian

Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tanpa arah yang jelas atau tanpa usul-usul yang jelas. Contoh: naik tidak nya jabatan di suatu pekerjaan

C.    Usaha-Usaha Mengatasi Kegelisahan
Ada beberapa usaha–usaha yang perlu kita ketahui untuk mengatasi kegelisahan, diantara nya :
1. Bersikap tenang
Tenang merupakan sikap mengontrol perasaan menjadi rileks. Pada saat seseorang merasa gelisah, sikap tenang dapat membantu menghilangkan atau mengurangi kegelisahan.
2. Intropeksi diri
Intropeksi diri sangat diperlukan untuk membantu menghilangkan perasaan gelisah. Dengan adanya intropeksi diri seseorang akan mulai berfikir apa penyebab kegelisahan nya dan bagaimana cara menyelesaikan permasalahan nya tanpa harus merasa gelisah.
3. Bercerita kepada seseorang
Dengan bercerita kepada seseorang, permasalahan yang sedang dialami dapat mendapatkankan pendapat ataupun saran. Jadi kemungkinan kegelisahan tidak akan bertambah dengan adanya pendapat atau saran yang diterima. 


D.    Bentuk-Bentuk Kegelisahan
a)        Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, asal kata dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain,atau terpencil. Jadi, keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpisah dari yang lain atau terpencil. Apapun makna yang kita lekatkan pada istilah keterasingan, yang jelas ia merupakan bagian dari hidup manusia. Sebagai bagian dari hidup manusia, sebagaimana juga kegelisahan, maka keterasingan pun memiliki sifat universal. Ini berarti bahwa keterasingan tidak pernah mengenal perbedaan manusia. Sebentar ataukah lama setiap orang akan pernah mengalami keterasingan ini, meskipun kadar atau penyebabnya berbeda-beda.
Contoh : Murni gadis lincah, bebas, dan pandai bergaul. Kawannya banyak dan hilir mudik bergantian datang dan mengajak pergi. Pada suatu hari tersiar berita ia mendapat “kecelakaan”. Sejak itu ia tidak pernah menampakkan diri dan tak ada kawan yang hilir mudik datang berkunjung dan mengajak pergi. Ia menyembunyikan diri di kamar, malu keluar. Ia hidup dalam keterasingan.
·      Sebab – sebab keterasingan
Bila kita memperhatikan contoh Murni tidak mau bergaul lagi dengan kawan-kawannya, hidup menyendiri, karena malu atas perbuatannya yang melanggar moral. Jadi, sebab-sebab hidup terasing itu bersumber pada :
Ø Perbuatan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat, antara lain mencuri, bersikap angkuh atau sombong.Sikap dan perbuatan seseorang tidaklah mesti sesuai dengan aspirasi orang lain, lebih-lebih dalam masyarakat yang beragam seperti masyarakat kita ini, bilamana ketidaksesuaian ini berkembang bisa diduga akan timbul jarak antara orang satu dengan lainnya. Ketidaksesuaian ini bisa jadi timbul lantaran seseorang menampakkan sikap dan perbuatan yang di mata orang lain negatif  seperti misalnya sombong, menganggap dirinya lebih tinggi, angkuh, kaku, pemarah, dan semacamnya.Sikap yang sejenis dengan angkuh atau sombong ialah sikap kaku, pemarah, dan suka berkelahi. Sikap seperti itu menjauhkan kawan dan mendekatkan lawan. Orang segan berkawan dengan orang yang bersikap seperti itu, sebab takut terjadi konflik batin atau konflik fisik.
Ø Sikap rendah diri.
Sikap rendah diri menurut Alex Gunur adalah sikap kurang baik. Sikap ini menganggap atau merasa dirinya selalu atau tidak berharga, tidak atau kurang laku, tidak atau kurang mampu di hadapan orang lain. Sikap ini disebut juga sikap minder. Jadi, bukan orang lain yang menganggap dirinya rendah, tetapi justru dirinya sendiri, tetapi juga tidak baik bagi masyarakat. Sikap rendah diri disebabkan antara lain kemungkinan cacat fisik, status sosial-ekonominya, rendah pendidikannya, dan karena kesalahan perbuatannya.

a.       Keterasingan karena cacat fisik
Cacat fisik tidak perlu membuat hidup terasing karena itu adalah kehendak Tuhan. Namun, seringkali manusia memiliki jalan pikiran yang berbeda. Erasa malu anak atau cucunya cacat fisik, maka disingkirkannya anak tersebut dari pergaulan ramai, hidup dalam keterasingan.
b.      Keterasingan karena sosial-ekonomi
Ekonomi kuat atau lemah adalah anugerah Tuhan. Orang tidak boleh membanggakan kekayaan dan tidak boleh pula merasa rendah diri karena keadaan ekonomi yang minim. Namun dalam kenyataan lain keadaannya, orang-orang yang tergolong lemah ekonominya seringkali merasa rendah diri. Akibatnya orang-orang kaya sering membanggakan kekayaannya, meskipun tanpa disengaja.
c.       Keterasingan karena rendah pendidikan
Banyak juga orang yang merasa rendah diri karena rendah pendidikannya dan tidak dapat mengikuti jalan pikiran orang yang berpendidikan tinggi dan banyak pengalaman.Dalam pergaulan orang-orang yang berpendidikan rendah dan kurang berpengalaman biasanya menyendiri, mengasingkan diri karena merasa sulit menempatkan diri. Ingin bertanya takut salah,juga takut ditanya, takut jawabannya tidak benar. Akibatnya ia menjauhkan diri dari pergaulan.Akan tetapi, orang seperti itu masih lebih baik dari pada mereka yang berlagak pintar dan akhirnya menjadi bahan tertawaan.Contoh :
Akil yang merasa berpendidikan rendah, tidak mau bercakap-cakap dengan tamu dalam pertemuan itu. Apalagi tamu-tamu itu sebentar-sebentar mempergunakan bahasa asing yang belum pernah didengarkannya. Ia merasa makin takut meskipun pakiannya tidak kalah dengan mereka karena pendidikan dan pengalamannya jauh lebih rendah dari mereka. Karena itu ia menghindarkan diri dan menyendiri saja.
d.      Keterasingan karena perbuatannya
Orang terpaksa hidup dalam keterasingan karena merasa malu, dunia rasanya sempit, bila melihat orang, mukanya ditutupi. Itu semua akibat dari perbuatannya, yang tidak bisa diterima oleh masyarakat lingkungannya. Banyak perbuatan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat.Contoh :
Selama ini Tn. Adi terkenal sebagai orang terhormat. Semua penduduk di wilayahnya mengenal siapa Tn. Adi, pegawai tinggi suatu instansi, ramah, dan dermawan. Tiba-tiba tersiar berita di koran bahwa Tn. Adi tersangkut korupsi milyaran. Dengan adanya berita itu, Tn. Adi tidak pernah keluar, apalagi bergaul. Setiap ada undangan tidak pernah datang. Ia mengurung diri di rumah, hidup dalam keterasingan.
Ø Takut kehilangan hak.
Contoh : Oyong mempunyai sifat pemarah, sebentar-bentar menantang orang dan mengajaknya berkelahi. Ia menganggap lawannya pasti kalah. Ia tak kenal istilah musyawarah, akibatnya semua teman-temannya perlahan-lahan menjauhinya, sehingga ia terasing dari pergaulanJadi, bila kita renungkan, orang hidup dalam keterasingan karena takut kehilangan haknya. Seperti halnya Oyong yang merasa takut kehilangan hak nama baiknya. Ia merasa lebih dari orang lain, sehingga bila ada orang yang melebihinya, ia segera mengajaknya berkelahi.
Ø Kerinduan.
Kadang-kadang keterasingan disebabkan pula oleh rasa kerinduan yang begitu hebat baik terhadap keluarga, teman, suasana,atau bahkan terhadap suatu tempat. Adalah satu hal yang wajar apabila seseorang  yang berada jauh dari keluarga akan merasakan kerinduan yang begitu hebat terhadap keluarganya. Dalam kondisi yang demikian ini tidak heran kalau kemudian yang bersangkutan merasa terasing, kendatipun lingkungan sekitarnya mampu memenuhi kebutuhannya.
b)        Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi, artinya sunyi, lengang, tidak ramai, tidak ada orang atau kendaraan, tidak banyak tamu, tidak banyak pembeli, tak ada apa-apa, dan sebagainya. Kesepian adalah keadaan sepi atau hal sepi. Contoh :
1. Setelah anaknya yang telah menikah itu memiliki rumah sendiri, ibu Hadi merasa kesepian.
2. Setelah tembakan gencar itu berhenti, jalan-jalan tampak sepi. Orang-orang takut keluar, bahkan suara deru mobil pun tak kedengaran.
3. Karena pak Parman dan ibu Parman kurang bergaul, ditambah keadaan hari itu hujan lebat, maka resepsi perkawinan anaknya sepi, tamu kurang sekali.
Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian merupakan bagian hidup manusia. Lama atau sebentar perasaan kesepian ini bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.
·      Sebab-sebab terjadinya kesepian
Bermacam-macam penyebab terjadinya kesepian. Salah satunya adalah frustasi. Orang yang frustasi tidak mau diganggu,ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan sebagainya. Ia lebih senang hidup sendiri. Contoh :Pangeran Sidharta, putra raja Kapilawastu, meninggalkan istana, tempat kemewahan, keramaian, dan keindahan. Karena frustasi menyaksikan kontradiksi keadaan diluar istana yang penuh penderitaan, maka ia meninggalkan istana dan pergi ke hutan ke tempat yang lebih sunyi untuk mencari hakikat hidup.
Bila kita perhatikan sepintas lalu mungkin keterasingan dan kesepian hampir serupa, tetapi sebenarnya tidak sama, walaupun keduanya ada hubungannya. Perbedaan antara keduanya hanya terletak pada sebab akibat. Kesepian merupakan akibat dari keterasingan dan keterasingan sebagai akibat sombong, angkuh, kaku, keras kepala, sehingga dijauhi kawan-kawan sepergaulan. Akibatnya, orang yang dijauhi itu hidup terasing, terpencil dari keramaian hidup sehingga mereka merasa kesepian.

c)        Ketidakpastian
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu (pikirannya) atau mendua, atau apa yang dipikirkan tidak searah dan kemana tujuannya tidak jelas. Itu semua akibat pikirannya yang tidak dapat konsentrasi. Ketidakkonsentrasian itu disebabkan oleh  berbagai sebab, yang paling utama adalah kekacauan pikiran. Ketidakpastian atau ketidaktentuan adalah bagian hidup manusia. Setiap orang hidup pasti pernah mengalaminya. Bahkan anak kecil sekalipun pernah mengalaminya, misalnya, ketika anak kecil ditinggalkan ibunya, ia menangis kebingungan. Kebingungan itu menunjukan adanya ketidakpastian, seperti anak ayam yang kehilangan induknya.
·      Sebab sebab ketidakpastian
Menurut Siti Meichati dalam bukunya Kesehatan Mental menerangkan beberapa penyebab seseorang tak dapat berpikir dengan pasti. Sebab-sebab itu ialah :
1.      Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurose jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus-menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau penyebab lain yang tidak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia. Contoh :Seorang pedagang yang maju pesat, pada suatu saat berpikir olehnya ada kswan yang ingin menjatuhkannya. Pikirannya itu semakin menjadi-jadi, apalagi setelah ia mengalami kerugian.
2.      Phobie
Phobie adalah rasa ketakutan yang tak terkendalikan atau tidak normal terhadap sesuatu hal atau kejadian, tanpa diketahui sebab-sebabnya. Contoh : Orang yang takut terhadap tempat yang tinggi. Secara tidak sengaja, ia terus menelusuri jalan mendaki. Sesampainya di puncak ketinggian, ia ketakutan luar biasa.
3.      Kompulasi
Kompulasi ialah adanya keraguan yang sangat mengenai apa yang telah dikerjakannya, sehingga ada dorongan yang tidak disadari untuk selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang serupa berulang kali. Contoh : Keinginannya mengambil barang orang (mencuri), padahal barang itu tidak bermanfaat baginya, dan ia mampu andaikata ingin membelinya.
4.      Histeria
Histeria ialah neurose jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, atau sugesti dari sikap orang lain. Contoh : Neneng, seorang gadis yang cukup manis, suatu hari melihat pacarnya berjalan-jalan dengan seorang gadis yang belum pernah dikenalnya. Rasa cemburu berkecamuk di hatinya dan setibanya di rumah dia beteriak histeris.



E.     Usaha-usaha Mengatasi Ketidakpastian
langkah-langkah untuk menghadapi ketidakpastian hidup, yang bisa membuat hidup lebih mudah karena kita menyiapkan diri secara lebih baik untuk menghadapi apa pun yang terjadi. Dan ketika saatnya tiba, kita akan lebih mampu mengambil risiko.
1.TAK ADA ORANG YANG TAHU SEGALANYA
Jika kita tahu segala sesuatu yang akan terjadi, hidup akan sangat membosankan. Dengan mengubah cara kita memandang kesulitan, kita bisa mengubah cara menanganinya. Mulai dari sekarang, daripada mencemaskan hal-hal yang tak bisa diramalkan, atau membiarkan hal-hal yang terjadi membuat Anda shock dan lumpuh secara berkepanjangan, coba pandang hal-hal yang tak terduga sebagai peluang.
2.YANG TERBAIK DAN TERBURUK
Saat menghadapi ketidakpastian banyak di antara kita yang jadi lumpuh. Jika tak tahu apa yang bisa kita harapkan, lebih baik low profile dan jangan berbuat apa pun. Anggapan yang keliru. Ketika terjadi perubahan, cara terbaik untuk mengatasi keresahan adalah dengan menjadi aktif.
Bertahan pada status quo mungkin tak akan mendatangkan perubahan yang Anda cari. Jika terjadi ketidakberesan, kondisi Anda tak akan lebih buruk dibanding sekarang. Kendati pun tidak lebih buruk, apakah Anda bisa hidup tanpa mengejar tujuan-tujuan Anda? Kesampingkan rasa takut akan ketidakpastian dan katakan kepada diri sendiri kebenaran mendasar ini: tanpa risiko, tak pernah akan ada imbalan atau penghargaan.
3.LANGKAH-LANGKAH KECIL
Kita sering membuat kesalahan dengan berpikir, agar maju dalam hidup. kita harus melakukan perubahan besar. Padahal tidak begitu. Pada kenyataannya, dengan melakukan langkah-langkah kecil yang aktif menuju tujuan, kita membuat tujuan berkemungkinan lebih besar tercapai dengan memberi diri kita peluang untuk menata ulang jika hasilnya tidak seperti yang kita harapkan. Apakah ikut kursus sebelum mendaftar pada satu program, atau minta naik gaji sebelum mencari pekerjaan dengan gaji yang lebih baik di bidang yang kurang menarik bagi Anda. Yang pasti adalah, tidak melakukan apa pun pasti tak akan membawa Anda ke tempat yang Anda inginkan. Melakukan sesuatu kemungkinan akan membuat beda.
4.FOKUS PADA YANG BISA DIATUR
Kenali hal-hal yang benar-benar tak bisa Anda atur atau kendalikan. Artinya Anda harus secara aktif melepaskan yang tak bisa Anda atur. Kita sering bertemu dengan orang yang berpikir jika mereka terus memikirkannya, pemikiran mereka mungkin akan membantu mereka mengubah situasi. Harapan yang agak berlebihan. Katakan kepada diri sendiri, mencemaskan situasi itu tak akan mengubahnya. Serahkan semuanya kepada Tuhan karena Dia Maha Besar dan bisa melakukan hal-hal yang tak bisa kita lakukan.

5.SIAPKAN DIRI DAN RENCANAKAN
Bertindak di mana Anda bisa bertindak. Semakin aktif Anda menyiapkan diri, Anda akan merasa semakin baik tentang situasi itu. Brainstorm kemungkinan-kemungkinan dan jangan hanya berpikir tentang bertindak. Lakukan apa yang bisa Anda lakukan sekarang. Buat rencana yang bisa Anda buat. Menyiapkan diri menghadapi yang terburuk punya manfaat, jika benar-benar terjadi yang terburuk, Anda sudah menyiapkan diri untuk menghadapinya.
6.EVALUASI HIDUP
Hidup pada zaman dengan ketidakpastian besar memberi kita kesempatan untuk menilai diri sendiri. Menilai hidup itu tidak buruk sejauh tidak memindahkan Anda ke peran korban, di mana Anda melihat diri sendiri sebagai korban situasi. Menerima peran korban membuat kita melepaskan kekuatan. Lebih baik gunakan saat ini untuk evaluasi ulang untuk membuat keputusan-keputusan positif untuk diri sendiri dan keluarga Anda. Mungkin dengan prioritas ulang beberapa aspek dalam hidup Anda.
7.BICARA DENGAN KELUARGA TENTANG STRES
Banyak ketidakpastian menimbulkan banyak stres. Efek stres beda-beda pada satu orang dengan yang lainnya. Membicarakan stres dan perasaan-perasaan Anda tentang hal-hal yang didatangkan ketidakpastian membuat Anda mengungkapkan stres secara positif. Tanya pada anggota keluarga Anda bagaimana efek ketidakpastian terhadap mereka. Anda mungkin akan menemukan saling pengertian yang lebih besar terhadap pengalaman satu sama lain sehingga menciptakan ikatan yang lebih dekat dalam keluarga. Dan semua orang dapat saling mendukung satu sama lain untuk melewatinya. Membuat keluarga Anda bekerja sebagai tim untuk mengatasi situasi yang membuat stres.
8.CARI PELUANG DALAM KRISIS
Huruf Cina tentang krisis terdiri dari 2 huruf: bahaya dan peluang. Dalam setiap krisis selalu ada peluang. Peluang tersebut mungkin pertumbuhan yang bisa terjadi di dalam hidup Anda. Peluang bisa berupa Anda mempelajari hal-hal baru dalam hidup. Atau peluang tentang cara meningkatkan dan memperkaya hubungan dengan pasangan dan anak-anak. Apa pun peluang itu, tangkap dan manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Untuk keseimbangan di saat menghadapi ketidakpastian, selalu baik mengembangkan sikap bersyukur. Perhatikan seluruh hidup Anda dan luangkan waktu untuk mencatat segala sesuatu yang membuat Anda berterimakasih. Langkah sederhana ini dapat mengubah pandangan Anda dalam sekejap.





BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Dari uraian pembahasan mengenai Manusia dan Kegelisahan yang telah kami paparkan pada bab terdahulu, maka
Saya dapat menyimpulkan bahwa kegelisahan merupakan bagian hidup manusia. Setiap manusia, dengan tidak memperdulikan segala latar belakang dan kemampuannya pasti akan mengalami kegelisahan, entah sebentar atau lama, relative ringan ataupun berat. Yang demikian ini boleh jadi sangat wajar mengingat manusia mempunyai hati dan perasaan.
Berbicara tentang manusia, berbicara pula tentang media tempat manusia hidup yaitu Dunia. Untuk bisa memahami hakikat manusia maka harus pula memahami hakikat dunia dan hakikat kehidupan manusia didunia. Pada dasarnya konsep mendiami dunia mengandung arti pemenuhan kebutuhan atas aspek-aspek yang membentuk manusia. Apabila manusia tidak bisa menjaga hakikat dirinya dan hakikat hidupnya maka yang timbul adalah kegelisahan .sumber dari kegelisahan adalah hawa nafsu dan sikap pamrih (tidak ikhlas). Kedua hal ini akan menyebabkan munculnya sikap keserakahan dan konflik yang juga memunculkan ketakutan, kekecewaan, dan pada akhirnya adalah kegelisahan.
Adapun bentuk-bentuk kegelisahan berupa keterasingan, kesepian, dan ketidakpastian mempunyai
hubungan yang erat dan mempengaruhi satu sama lain. Keterasingan dalam satu dan lain kesempatan bisa membuahkan kegelisahan. Dan sebaliknya, kegelisahan yang begitu hebat bisa saja menimbulkan keterasingan. Kemudian dari keterasingan yang dialami seseorang bisa saja menciptakan kondisi kesepian dan karena kesepian itupun bisa saja menimbulkan ketidakpastian. Keterasingan bisa jadi merupakan perilaku sosiopatik dan sikap apatis yang tidak menyadari bahwa manusia adalah makhluk yang bermasyarakat dan tidak bisa hidup sendiri.
 B.     Saran
Dari uraian pembahasan diatas saya sebagai penulis memberikan saran agar kita selalu bersifat qana’ah (berfikir positif) kembalikan semuanya kepada Allah SWT dengan selalu mengingat-Nya