MAKALAH
MANUSIA DAN KEGELISAHAN
NAMA : ADIKA MUKTI
ADJIE
KELAS : 1IA14
NPM : 50417132
TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DAFTAR ISI
DAFTAR
ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kegelisahan
B. Faktor Penyebab Kegelisahan
C. Usaha-Usaha Mengatasi Kegelisahan
D. Bentuk-Bentuk Kegelisahan
E. Usaha-Usaha Mengatasi Ketidakpastian
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada prinsipnya manusia
merupakan makhluk yang diarahkan oleh motivasi dan cita-citanya. Hampir semua
tingkah laku manusia dapat dipandang sebagai usaha untuk memuaskan hasrat
biologis mereka. Tetapi tujuan itu sering sulit atau bahkan kemungkinan kecil
untuk dicapai. Kegelisahan diartikan sebagai suatu kondisi dimana orang
menghadapi halangan atau rintangan dalam mengatasi rintangan tersebut. Pada
hakekatnya kegelisahan menunjuk pada motivasi yang terhalang dan dalam keadaan
tak terpuaskan.
Saat ini banyak orang yang merasa
hidup sendiri dalam kehidupannya. Keadaan ini salah bila dikembalikan kepada
pengertian manusia itu sendiri, bahwa selain manusia disebut makhluk individu
karena memiliki ruh dan jiwa, manusia juga disebut sebagai makhluk sosial
dimana manusia memerlukan orang lain dalam hidupnya. Manusia yang merasa bahwa
dia hanya sendiri merupakan suatu keadaan yang mereka ciptakan sendiri. Karena
kadangkala manusia merasa dirinya berada ditempat yang paling rendah hingga
akhirnya mereka membutuhkan suatu keadaan yang mungkin akan membuat
perasaannya jauh lebih baik lagi. Hidup
manusia tidak akan pernah seimbang dan akan seimbang bila manusia berada pada
akhir hayatnya. Manusia pasti merasakan berbagai macam rasa dihidupnya baik
rasa yang berakibat baik maupun rasa yang berakibat buruk untuk hidupnya. Salah
satu rasa yang diambil sebagai contoh adalah rasa gelisah atau kegelisahan.
Banyak orang berpikir bahwa kegelisahan merupakan keadaan yang tidak
“diinginkan”. Tetapi para ahli jiwa berpikir bahwa kegelisahan merupakan
kondisi hidup manusia atau sebagai “kawan akrab” yang memberi stimulus kepada tingkah
laku manusia. Kegelisahan yang tak terhindarkan disebabkan oleh kompleksitas
manusia, lingkungan dimana ia tinggal, dan keterbatasan fisik dan jiwanya.
Alasan mendasar mengapa manusia gelisah adalah karena manusia memiliki hati dan
perasaan. Bentuk kegelisahannya berupa keterasingan, kesepian, dan
ketidakpastian. Perasaan-perasaan ini silih berganti dengan kebahagiaan,
kegembiraan dalam kehidupan manusia. Perasaan seseorang yang sedang gelisah
ialah hatinya tidak tentram, merasa khawatir, cemas, takut, jijik, dan
sebagainya.
B. Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah yang berjudul
“manusia dan kegelisahan”, penulis memberikan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian kegelisahan?
2. Apakah faktor penyebab terjadinya
kegelisahan?
3. Bagaimana cara mengatasi kegelisahan?
4. Apa saja bentuk – bentuk kegelisahan?
C. Tujuan
Penulisan makalah mengenai pentingnya
pandangan hidup bagi anak mempunyai tujuan antar lain :
1. Untuk mengetahui pengertian
kegelisahan.
2. Untuk mengetahui penyebab
terjadinya kegelisahan.
3. Untuk mengetahui bentuk bentuk
kegelisahan.
4. Untuk mengetahui cara mengatasi
kegelisahan.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari
kata “gelisah”. Gelisah artinya rasa yang tidak tentram di hati atau merasa
selalu khawatir, tidak dapat tenang (tidurnya), tidak sabar lagi (menanti),
cemas dan sebagainya. Kegelisahan menggambarkan seseorang tidak tentram hati
maupun perbuatannya, artinya merasa gelisah, khawatir, cemas atau takut dan
jijik. Rasa gelisah ini sesuai dengan suatu pendapat yang menyatakan bahwa
manusia yang gelisah itu dihantui rasa khawatir atau takut. Manusia suatu saat
dalam hidupnya akan mengalami kegelisahan. Kegelisahan yang cukup lama akan
menghilangkan kemampuan untuk merasa bahagia.
Manusia selama ini seringkali
tenggelam dalam kegelisahan. Berbagai penyebab kegelisahan telah menyita waktu
dan perhatian manusia, dan sayangnya banyak yang tidak menyadari betapa
mengganggunya kegelisahan itu. Kegelisahan yang timbul dalam diri kita
sebenarnya dibuat oleh kita sendiri, kita ciptakan mereka di dalam pikiran kita
melalui ketidakmampuan ataupun kegagalan untuk mengerti bahaya perasaan keakuan
dan melalui khayalan yang melambung serta kesalahan dalam menilai setiap
kejadian atau benda. Hanya jika kita dapat
melihat suatu kejadian atau benda
dengan apa adanya, bahwa tidak ada sesuatu apa pun yang kekal di dunia ini dan
bahwa keakuan kita sendiri merupakan khayalan liar yang membawa kekacauan dalam
pikiran yang tidak terlatih. Kegelisahan adalah suatu rasa tidak tenteram,
tidak tenang, tidak sabar, rasa khawatir/cemas pada manusia. Kegelisahan
merupakan gejala universal yang ada pada manusia manapun. Namun kegelisahan
hanya dapat diketahui dari gejala tingakah laku atau gerak – gerik seseorang
dalam situasi tertentu. Jadi, kegelisahan merupakan sesuatu yang unik sebagai
manifestasi dari perasaan tidak tenteram, khawatir, ataupun cemas.
Kegelisahan hanya dapat diketahui
dari gejala tingkahlaku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu.
Gejala gerak gerik atau tingkah laku itu umumnya lain dari biasanya, misalnya
berjalan mondar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukkan kepala, duduk
merenung sambil memegang kepala, duduk dengan wajah murung,malas bicara, dan
lain-lain.kegelisahan juga merupakan ekspresi dari kecemasan. Masalah kecemasan
atau kagalisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi
dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan
tidak tercapai.
Hal ini terjadi karena adanya
keterbatasan manusia untuk dapat mengetahui hal-hal yang akan datang atau yang
belum terjadi. Hal ini terjadi misalnya karena adanya suatu harapan, atau
adanya ancaman. Manusia gelisah karena takut terhadap dosa-dosa dan pelanggaran
(yang telah dilakukan), takut terhadap hasil kerja (tidak memenuhi kepuasan
spiritual), takut akan kehilangan milik (harta dan jabatan), atau takut
menghadapi keadaan masa depan (yang tidak disukai). Sedangkan sumber
kegelisahan berasal dari dalam diri manusia (internal) misalnya rasa lapar,
haus, rasa sepi, dan dari luar diri manusia (eksternal) misalnya kegelisahan
karena diancam seseorang.
Penyebab lain kegelisahan
karena adanya kemampuan seseorang untuk membaca dunia dan mengetahui misteri
hidup. Kehidupan ini yang menyebabkan mereka menjadi gelisah. Mereka sendiri
sering tidak tahu mengapa mereka gelisah, mereka hidupnya kosong dan tidak
mempunyai arti. Orang yang tidak mempunyai dasar dalam menjalankan tugas
(hidup), sering ditimpa kegelisahan. Kegelisahan yang demikian sifatnya abstrak
sehingga disebut kegelisahan murni, yaitu kegelisahan murni tanpa mengetahui
apa penyebabnya. Bentuk- bentuk kegelisahan manusia berupa keterasingan,
kesepian, ketidakpastian. Perasaan-perasaan semacam ini silih berganti dengan
kebahagiaan, kegembiraan dalam kehidupan manusia. Tentang perasaan kegelisahan ini, Sigmund
Freud membedakannya menjadi tiga macam, yaitu :
1.
Kegelisahan Obyektif (Kenyataan)
Kegelisahan ini mirip dengan
kegelisahan terapan dan kegelisahan ini timbul akibat adanya pengaruh dari luar
atau lingkungan sekitar.
Contoh : Tini seorang ibu muda, mempunyai anak berumur
dua tahun, Tina namanya. Tina tumbuh sehat, montok, lucu, lincah, dan sangat
akrab dengan ibunya. Hampir seluruh waktu Tini tercurahkan untuk Tina. Ia
keluar kerja demi Tina, anak yang baru seorang itu. Sekonyong-konyong Tina
sakit ; muntah-muntah disertai buang air. Tini bingung, anaknya segera dibawa
kerumah sakit. Kata dokter, Tina harus dirawat di rumah sakit dan tidak boleh
ditunggui. Tina menangis terus, tetapi ibunya harus meninggalkannya. Tini
gelisah, cemas, khawatir, memikirkan nasib anaknya. Pada contoh tersebut jelas
bagi kita, bahwa kegelisahan yang diderita oleh ibu Tini adalah karena adanya
bahaya dari luar yang mengancam anaknya.
2.
Kegelisahan Neurotik (Saraf)
Kegelisahan ini berhubungan dengan
sistem syaraf. Syaraf-syaraf yang bekerja secara alami ketika tubuh merasa
terancam atau mengetahui akan ada suatu hal berbahaya yang akan terjadi. Tubuh
tidak diperintahkan untuk melakukannya. Singkatnya kegelisahan ini ditimbulkan
oleh suatu pengamatan tentang bahaya naluriah.
Contohnya: Kegelisahan para peserta
Indonesia Mencari Bakat ketika akan mengetahui siapa yang harus pulang pada
malam mereka tampil dan kegelisahan murid-murid sekolah ketika menunggu hasil
ujian akhir.
3.
Kegelisahan moral
Kegelisahan ini mucul dari dalam diri
sendiri. Sebagian besar karena rasa bersalah atau malu dalam ego yang
ditimbulkan oleh suatu pengamatan bahaya dari hati nurani. Hal ini timbul
karena pada dasarnya setiap manusia mempunyai hari nurani dan sadar atau tidak
mereka tahu mana hal yang benar dan mana yang salah. Walaupun mereka melakukan
kejahatan, setiap orang pastilah tahu hal yang dilakukannya itu adalah salah.
Keadaan mungkin yang memaksa mereka melakukannya. Jadi, mereka tetap mempunyai
rasa bersalah dan mengalami kegelisahan moral itu. Contohnya: Setelah terungkap
permasalahan korupsi di tubuh KPU, banyak pihak yang terkait merasa gelisah.
B. Faktor Penyebab Kegelisahan
Gelisah terkadang membuat seseorang tidak nyaman.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan orang-orang menjadi gelisah.
Diantaranya :
1. Panik
Panik adalah sebuah perasaan dari
ketakutan dan kecemasan. Panik merupakan ketakutan dan kecemasan yang terjadi
secara mendadak dari sebuah peristiwa yang terjadi. Rasa panik dapat
menyebabkan seseorang menjadi gelisah.
contoh:mendapat kabar buruk yang belum pasti
kebenaran nya
2. Kesulitan ekonomi
Kesulitan ekonomi merupakan kesulitan
yang dialami ketika seseorang merasakan kondisi sulit dalam kehidupan ekonomi.
Seperti hal nya tidak mempunyai uang atau kelangkaan dalam suatu barang pemuas kebutuhan.
Dengan adanya kesulitan ekonomi, ada beberapa orang yang merasa terdesak dan
gelisah untuk berfikir bagaimana cara untuk menyelesaikan kesulitan ekonomi
tersebut.
3. Persiapan yang tidak
matang
Segala sesuatu kegiatan yang dilakukan,
harus dengan persiapan yang matang. Apabila kita akan melakukan sesuatu tetapi
belum ada persiapan yang matang, maka dapat terjadi kegelisahan. Contoh nya
seperti dalam menghadapi ujian, tetapi belum ada persiapan yang matang dalam
menjalani ujian tersebut, maka kemungkinan perasaan gelisah akan timbul.
4. Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata
terasing, kata ini berasal dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri,
tidak dikenal orang. Sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan,
terpisahkan dari yang lain atau terpencil. Sebentar atau lama orang pernah
mengalami hidup dalam keterasingan, sudah tentu dengan sebab dan kadar yang
berbeda satu sama lain.
5. Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang
berarti sunyi, tidak berteman. Lama rasa sepi itu bergantung kepada mental
orang dan penyebabnya. Kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan
dapat disebabkan sikap buruk seperti sombong, angkuh, keras kepala, yang
membuat manusia diasingkan oleh kehidupan sosialnya.
6. Ketidakpastian
Ketidakpastian berasal dari kata tidak
pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tanpa arah yang jelas atau
tanpa usul-usul yang jelas. Contoh: naik tidak nya jabatan di suatu pekerjaan
C.
Usaha-Usaha Mengatasi Kegelisahan
Ada beberapa usaha–usaha yang perlu kita
ketahui untuk mengatasi kegelisahan, diantara nya :
1. Bersikap tenang
Tenang merupakan sikap mengontrol perasaan
menjadi rileks. Pada saat seseorang merasa gelisah, sikap tenang dapat membantu
menghilangkan atau mengurangi kegelisahan.
2. Intropeksi diri
Intropeksi diri sangat diperlukan untuk
membantu menghilangkan perasaan gelisah. Dengan adanya intropeksi diri
seseorang akan mulai berfikir apa penyebab kegelisahan nya dan bagaimana cara
menyelesaikan permasalahan nya tanpa harus merasa gelisah.
3. Bercerita kepada seseorang
Dengan bercerita kepada seseorang,
permasalahan yang sedang dialami dapat mendapatkankan pendapat ataupun saran.
Jadi kemungkinan kegelisahan tidak akan bertambah dengan adanya pendapat atau
saran yang diterima.
D.
Bentuk-Bentuk Kegelisahan
a) Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, asal kata
dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang,
sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari
yang lain,atau terpencil. Jadi, keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan
dengan tersisihkan dari pergaulan, terpisah dari yang lain atau terpencil.
Apapun makna yang kita lekatkan pada istilah keterasingan, yang jelas ia
merupakan bagian dari hidup manusia. Sebagai bagian dari hidup manusia,
sebagaimana juga kegelisahan, maka keterasingan pun memiliki sifat universal.
Ini berarti bahwa keterasingan tidak pernah mengenal perbedaan manusia.
Sebentar ataukah lama setiap orang akan pernah mengalami keterasingan ini,
meskipun kadar atau penyebabnya berbeda-beda.
Contoh : Murni gadis lincah, bebas, dan pandai
bergaul. Kawannya banyak dan hilir mudik bergantian datang dan mengajak pergi.
Pada suatu hari tersiar berita ia mendapat “kecelakaan”. Sejak itu ia tidak
pernah menampakkan diri dan tak ada kawan yang hilir mudik datang berkunjung
dan mengajak pergi. Ia menyembunyikan diri di kamar, malu keluar. Ia hidup
dalam keterasingan.
· Sebab – sebab keterasingan
Bila kita memperhatikan contoh Murni tidak mau bergaul
lagi dengan kawan-kawannya, hidup menyendiri, karena malu atas perbuatannya
yang melanggar moral. Jadi, sebab-sebab hidup terasing itu bersumber pada :
Ø Perbuatan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat,
antara lain mencuri, bersikap angkuh atau sombong.Sikap dan perbuatan seseorang
tidaklah mesti sesuai dengan aspirasi orang lain, lebih-lebih dalam masyarakat
yang beragam seperti masyarakat kita ini, bilamana ketidaksesuaian ini
berkembang bisa diduga akan timbul jarak antara orang satu dengan lainnya.
Ketidaksesuaian ini bisa jadi timbul lantaran seseorang menampakkan sikap dan
perbuatan yang di mata orang lain negatif seperti misalnya sombong,
menganggap dirinya lebih tinggi, angkuh, kaku, pemarah, dan semacamnya.Sikap
yang sejenis dengan angkuh atau sombong ialah sikap kaku, pemarah, dan suka
berkelahi. Sikap seperti itu menjauhkan kawan dan mendekatkan lawan. Orang
segan berkawan dengan orang yang bersikap seperti itu, sebab takut terjadi konflik
batin atau konflik fisik.
Ø Sikap rendah diri.
Sikap rendah diri menurut Alex Gunur adalah sikap
kurang baik. Sikap ini menganggap atau merasa dirinya selalu atau tidak
berharga, tidak atau kurang laku, tidak atau kurang mampu di hadapan orang lain.
Sikap ini disebut juga sikap minder. Jadi, bukan orang lain yang menganggap
dirinya rendah, tetapi justru dirinya sendiri, tetapi juga tidak baik bagi
masyarakat. Sikap rendah diri disebabkan antara lain kemungkinan cacat fisik,
status sosial-ekonominya, rendah pendidikannya, dan karena kesalahan
perbuatannya.
a. Keterasingan
karena cacat fisik
Cacat fisik tidak perlu membuat hidup terasing karena
itu adalah kehendak Tuhan. Namun, seringkali manusia memiliki jalan pikiran
yang berbeda. Erasa malu anak atau cucunya cacat fisik, maka disingkirkannya
anak tersebut dari pergaulan ramai, hidup dalam keterasingan.
b. Keterasingan
karena sosial-ekonomi
Ekonomi kuat atau lemah adalah anugerah Tuhan. Orang
tidak boleh membanggakan kekayaan dan tidak boleh pula merasa rendah diri
karena keadaan ekonomi yang minim. Namun dalam kenyataan lain keadaannya,
orang-orang yang tergolong lemah ekonominya seringkali merasa rendah diri.
Akibatnya orang-orang kaya sering membanggakan kekayaannya, meskipun tanpa disengaja.
c. Keterasingan
karena rendah pendidikan
Banyak juga orang yang merasa rendah diri karena
rendah pendidikannya dan tidak dapat mengikuti jalan pikiran orang yang
berpendidikan tinggi dan banyak pengalaman.Dalam pergaulan orang-orang yang berpendidikan
rendah dan kurang berpengalaman biasanya menyendiri, mengasingkan diri karena
merasa sulit menempatkan diri. Ingin bertanya takut salah,juga takut ditanya,
takut jawabannya tidak benar. Akibatnya ia menjauhkan diri dari pergaulan.Akan
tetapi, orang seperti itu masih lebih baik dari pada mereka yang berlagak
pintar dan akhirnya menjadi bahan tertawaan.Contoh :
Akil yang merasa berpendidikan rendah, tidak mau
bercakap-cakap dengan tamu dalam pertemuan itu. Apalagi tamu-tamu itu
sebentar-sebentar mempergunakan bahasa asing yang belum pernah didengarkannya.
Ia merasa makin takut meskipun pakiannya tidak kalah dengan mereka karena
pendidikan dan pengalamannya jauh lebih rendah dari mereka. Karena itu ia
menghindarkan diri dan menyendiri saja.
d. Keterasingan
karena perbuatannya
Orang terpaksa hidup dalam keterasingan karena merasa
malu, dunia rasanya sempit, bila melihat orang, mukanya ditutupi. Itu semua
akibat dari perbuatannya, yang tidak bisa diterima oleh masyarakat
lingkungannya. Banyak perbuatan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat.Contoh :
Selama ini Tn. Adi terkenal sebagai orang terhormat.
Semua penduduk di wilayahnya mengenal siapa Tn. Adi, pegawai tinggi suatu
instansi, ramah, dan dermawan. Tiba-tiba tersiar berita di koran bahwa Tn. Adi
tersangkut korupsi milyaran. Dengan adanya berita itu, Tn. Adi tidak pernah
keluar, apalagi bergaul. Setiap ada undangan tidak pernah datang. Ia mengurung
diri di rumah, hidup dalam keterasingan.
Ø Takut kehilangan hak.
Contoh : Oyong mempunyai sifat pemarah,
sebentar-bentar menantang orang dan mengajaknya berkelahi. Ia menganggap
lawannya pasti kalah. Ia tak kenal istilah musyawarah, akibatnya semua
teman-temannya perlahan-lahan menjauhinya, sehingga ia terasing dari pergaulan. Jadi, bila kita renungkan, orang hidup dalam
keterasingan karena takut kehilangan haknya. Seperti halnya Oyong yang merasa
takut kehilangan hak nama baiknya. Ia merasa lebih dari orang lain, sehingga
bila ada orang yang melebihinya, ia segera mengajaknya berkelahi.
Ø Kerinduan.
Kadang-kadang keterasingan disebabkan pula oleh rasa
kerinduan yang begitu hebat baik terhadap keluarga, teman, suasana,atau bahkan
terhadap suatu tempat. Adalah satu hal yang wajar apabila seseorang yang
berada jauh dari keluarga akan merasakan kerinduan yang begitu hebat terhadap
keluarganya. Dalam kondisi yang demikian ini tidak heran kalau kemudian yang
bersangkutan merasa terasing, kendatipun lingkungan sekitarnya mampu memenuhi
kebutuhannya.
b) Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi, artinya sunyi,
lengang, tidak ramai, tidak ada orang atau kendaraan, tidak banyak tamu, tidak
banyak pembeli, tak ada apa-apa, dan sebagainya. Kesepian adalah keadaan sepi
atau hal sepi. Contoh :
1. Setelah anaknya yang telah menikah itu memiliki rumah
sendiri, ibu Hadi merasa kesepian.
2. Setelah tembakan gencar itu berhenti, jalan-jalan
tampak sepi. Orang-orang takut keluar, bahkan suara deru mobil pun tak
kedengaran.
3. Karena pak Parman dan ibu Parman kurang bergaul,
ditambah keadaan hari itu hujan lebat, maka resepsi perkawinan anaknya sepi,
tamu kurang sekali.
Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena
kesepian merupakan bagian hidup manusia. Lama atau sebentar perasaan kesepian
ini bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.
· Sebab-sebab terjadinya
kesepian
Bermacam-macam penyebab terjadinya kesepian. Salah
satunya adalah frustasi. Orang yang frustasi tidak mau diganggu,ia lebih senang
dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan sebagainya. Ia lebih senang hidup
sendiri. Contoh :Pangeran Sidharta, putra raja Kapilawastu, meninggalkan
istana, tempat kemewahan, keramaian, dan keindahan. Karena frustasi menyaksikan
kontradiksi keadaan diluar istana yang penuh penderitaan, maka ia meninggalkan
istana dan pergi ke hutan ke tempat yang lebih sunyi untuk mencari hakikat
hidup.
Bila kita perhatikan sepintas lalu mungkin
keterasingan dan kesepian hampir serupa, tetapi sebenarnya tidak sama, walaupun
keduanya ada hubungannya. Perbedaan antara keduanya hanya terletak pada sebab
akibat. Kesepian merupakan akibat dari keterasingan dan keterasingan
sebagai akibat sombong, angkuh, kaku, keras kepala, sehingga dijauhi
kawan-kawan sepergaulan. Akibatnya, orang yang dijauhi itu hidup terasing,
terpencil dari keramaian hidup sehingga mereka merasa kesepian.
c) Ketidakpastian
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya
tidak menentu (pikirannya) atau mendua, atau apa yang dipikirkan tidak searah
dan kemana tujuannya tidak jelas. Itu semua akibat pikirannya yang tidak dapat
konsentrasi. Ketidakkonsentrasian itu disebabkan oleh berbagai sebab,
yang paling utama adalah kekacauan pikiran. Ketidakpastian atau ketidaktentuan
adalah bagian hidup manusia. Setiap orang hidup pasti pernah mengalaminya.
Bahkan anak kecil sekalipun pernah mengalaminya, misalnya, ketika anak kecil
ditinggalkan ibunya, ia menangis kebingungan. Kebingungan itu menunjukan adanya
ketidakpastian, seperti anak ayam yang kehilangan induknya.
· Sebab
sebab ketidakpastian
Menurut Siti Meichati dalam bukunya Kesehatan Mental
menerangkan beberapa penyebab seseorang tak dapat berpikir dengan pasti.
Sebab-sebab itu ialah :
1. Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurose jiwa, yaitu adanya
pikiran atau perasaan tertentu yang terus-menerus, biasanya tentang hal-hal
yang tak menyenangkan, atau penyebab lain yang tidak diketahui oleh penderita.
Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia. Contoh
:Seorang pedagang yang maju pesat, pada suatu saat berpikir olehnya ada kswan
yang ingin menjatuhkannya. Pikirannya itu semakin menjadi-jadi, apalagi setelah
ia mengalami kerugian.
2. Phobie
Phobie adalah rasa ketakutan yang
tak terkendalikan atau tidak normal terhadap sesuatu hal atau kejadian,
tanpa diketahui sebab-sebabnya. Contoh : Orang yang takut terhadap
tempat yang tinggi. Secara tidak sengaja, ia terus menelusuri jalan mendaki.
Sesampainya di puncak ketinggian, ia ketakutan luar biasa.
3. Kompulasi
Kompulasi ialah adanya keraguan yang
sangat mengenai apa yang telah dikerjakannya, sehingga ada dorongan yang tidak
disadari untuk selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang serupa berulang
kali. Contoh : Keinginannya mengambil barang orang (mencuri), padahal
barang itu tidak bermanfaat baginya, dan ia mampu andaikata ingin membelinya.
4. Histeria
Histeria ialah neurose jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental
kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu
menguasai diri, atau sugesti dari sikap orang lain. Contoh : Neneng,
seorang gadis yang cukup manis, suatu hari melihat pacarnya berjalan-jalan
dengan seorang gadis yang belum pernah dikenalnya. Rasa cemburu berkecamuk di
hatinya dan setibanya di rumah dia beteriak histeris.
E.
Usaha-usaha Mengatasi Ketidakpastian
langkah-langkah untuk menghadapi
ketidakpastian hidup, yang bisa membuat hidup lebih mudah karena kita
menyiapkan diri secara lebih baik untuk menghadapi apa pun yang terjadi. Dan
ketika saatnya tiba, kita akan lebih mampu mengambil risiko.
1.TAK ADA ORANG YANG TAHU SEGALANYA
Jika kita tahu segala sesuatu yang
akan terjadi, hidup akan sangat membosankan. Dengan mengubah cara kita
memandang kesulitan, kita bisa mengubah cara menanganinya. Mulai dari sekarang,
daripada mencemaskan hal-hal yang tak bisa diramalkan, atau membiarkan hal-hal
yang terjadi membuat Anda shock dan lumpuh secara berkepanjangan, coba pandang
hal-hal yang tak terduga sebagai peluang.
2.YANG TERBAIK DAN TERBURUK
Saat menghadapi ketidakpastian banyak
di antara kita yang jadi lumpuh. Jika tak tahu apa yang bisa kita harapkan,
lebih baik low profile dan jangan berbuat apa pun. Anggapan yang keliru. Ketika
terjadi perubahan, cara terbaik untuk mengatasi keresahan adalah dengan menjadi
aktif.
Bertahan pada status quo mungkin tak
akan mendatangkan perubahan yang Anda cari. Jika terjadi ketidakberesan, kondisi
Anda tak akan lebih buruk dibanding sekarang. Kendati pun tidak lebih buruk,
apakah Anda bisa hidup tanpa mengejar tujuan-tujuan Anda? Kesampingkan rasa
takut akan ketidakpastian dan katakan kepada diri sendiri kebenaran mendasar
ini: tanpa risiko, tak pernah akan ada imbalan atau penghargaan.
3.LANGKAH-LANGKAH KECIL
Kita sering membuat kesalahan dengan
berpikir, agar maju dalam hidup. kita harus melakukan perubahan besar. Padahal
tidak begitu. Pada kenyataannya, dengan melakukan langkah-langkah kecil yang
aktif menuju tujuan, kita membuat tujuan berkemungkinan lebih besar tercapai
dengan memberi diri kita peluang untuk menata ulang jika hasilnya tidak seperti
yang kita harapkan. Apakah ikut kursus sebelum mendaftar pada satu program,
atau minta naik gaji sebelum mencari pekerjaan dengan gaji yang lebih baik di
bidang yang kurang menarik bagi Anda. Yang pasti adalah, tidak melakukan apa
pun pasti tak akan membawa Anda ke tempat yang Anda inginkan. Melakukan sesuatu
kemungkinan akan membuat beda.
4.FOKUS PADA YANG BISA DIATUR
Kenali hal-hal yang benar-benar tak
bisa Anda atur atau kendalikan. Artinya Anda harus secara aktif melepaskan yang
tak bisa Anda atur. Kita sering bertemu dengan orang yang berpikir jika mereka
terus memikirkannya, pemikiran mereka mungkin akan membantu mereka mengubah
situasi. Harapan yang agak berlebihan. Katakan kepada diri sendiri, mencemaskan
situasi itu tak akan mengubahnya. Serahkan semuanya kepada Tuhan karena Dia
Maha Besar dan bisa melakukan hal-hal yang tak bisa kita lakukan.
5.SIAPKAN DIRI DAN RENCANAKAN
Bertindak di mana Anda bisa
bertindak. Semakin aktif Anda menyiapkan diri, Anda akan merasa semakin baik
tentang situasi itu. Brainstorm kemungkinan-kemungkinan dan jangan hanya
berpikir tentang bertindak. Lakukan apa yang bisa Anda lakukan sekarang. Buat
rencana yang bisa Anda buat. Menyiapkan diri menghadapi yang terburuk punya
manfaat, jika benar-benar terjadi yang terburuk, Anda sudah menyiapkan diri
untuk menghadapinya.
6.EVALUASI HIDUP
Hidup pada zaman dengan ketidakpastian
besar memberi kita kesempatan untuk menilai diri sendiri. Menilai hidup itu
tidak buruk sejauh tidak memindahkan Anda ke peran korban, di mana Anda melihat
diri sendiri sebagai korban situasi. Menerima peran korban membuat kita
melepaskan kekuatan. Lebih baik gunakan saat ini untuk evaluasi ulang untuk
membuat keputusan-keputusan positif untuk diri sendiri dan keluarga Anda.
Mungkin dengan prioritas ulang beberapa aspek dalam hidup Anda.
7.BICARA DENGAN KELUARGA TENTANG
STRES
Banyak ketidakpastian menimbulkan
banyak stres. Efek stres beda-beda pada satu orang dengan yang lainnya.
Membicarakan stres dan perasaan-perasaan Anda tentang hal-hal yang didatangkan
ketidakpastian membuat Anda mengungkapkan stres secara positif. Tanya pada
anggota keluarga Anda bagaimana efek ketidakpastian terhadap mereka. Anda
mungkin akan menemukan saling pengertian yang lebih besar terhadap pengalaman
satu sama lain sehingga menciptakan ikatan yang lebih dekat dalam keluarga. Dan
semua orang dapat saling mendukung satu sama lain untuk melewatinya. Membuat
keluarga Anda bekerja sebagai tim untuk mengatasi situasi yang membuat stres.
8.CARI PELUANG DALAM KRISIS
Huruf Cina tentang krisis terdiri
dari 2 huruf: bahaya dan peluang. Dalam setiap krisis selalu ada peluang.
Peluang tersebut mungkin pertumbuhan yang bisa terjadi di dalam hidup Anda.
Peluang bisa berupa Anda mempelajari hal-hal baru dalam hidup. Atau peluang
tentang cara meningkatkan dan memperkaya hubungan dengan pasangan dan
anak-anak. Apa pun peluang itu, tangkap dan manfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Untuk keseimbangan di saat menghadapi ketidakpastian, selalu baik mengembangkan
sikap bersyukur. Perhatikan seluruh hidup Anda dan luangkan waktu untuk
mencatat segala sesuatu yang membuat Anda berterimakasih. Langkah sederhana ini
dapat mengubah pandangan Anda dalam sekejap.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari uraian pembahasan
mengenai Manusia dan Kegelisahan yang telah kami paparkan pada bab terdahulu,
maka
Saya dapat menyimpulkan bahwa
kegelisahan merupakan bagian hidup manusia. Setiap manusia, dengan tidak
memperdulikan segala latar belakang dan kemampuannya pasti akan mengalami
kegelisahan, entah sebentar atau lama, relative ringan ataupun berat. Yang
demikian ini boleh jadi sangat wajar mengingat manusia mempunyai hati dan
perasaan.
Berbicara tentang manusia, berbicara
pula tentang media tempat manusia hidup yaitu Dunia. Untuk bisa memahami
hakikat manusia maka harus pula memahami hakikat dunia dan hakikat kehidupan
manusia didunia. Pada dasarnya konsep mendiami dunia mengandung arti pemenuhan
kebutuhan atas aspek-aspek yang membentuk manusia. Apabila manusia tidak bisa
menjaga hakikat dirinya dan hakikat hidupnya maka yang timbul adalah
kegelisahan .sumber dari kegelisahan adalah hawa nafsu dan sikap pamrih (tidak
ikhlas). Kedua hal ini akan menyebabkan munculnya sikap keserakahan dan konflik
yang juga memunculkan ketakutan, kekecewaan, dan pada akhirnya adalah
kegelisahan.
Adapun bentuk-bentuk kegelisahan berupa
keterasingan, kesepian, dan ketidakpastian mempunyai
hubungan yang erat dan mempengaruhi
satu sama lain. Keterasingan dalam satu dan lain kesempatan bisa membuahkan
kegelisahan. Dan sebaliknya, kegelisahan yang begitu hebat bisa saja
menimbulkan keterasingan. Kemudian dari keterasingan yang dialami seseorang
bisa saja menciptakan kondisi kesepian dan karena kesepian itupun bisa saja
menimbulkan ketidakpastian. Keterasingan bisa jadi merupakan perilaku
sosiopatik dan sikap apatis yang tidak menyadari bahwa manusia adalah makhluk
yang bermasyarakat dan tidak bisa hidup sendiri.
B.
Saran
Dari uraian pembahasan diatas saya
sebagai penulis memberikan saran agar kita selalu bersifat qana’ah (berfikir positif)
kembalikan semuanya kepada Allah SWT dengan selalu mengingat-Nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar