MAKALAH
NAMA : ADIKA MUKTI
ADJIE
KELAS : 1IA14
NPM : 50417132
TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DAFTAR ISI
DAFTAR
ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Manusia
B. Pengertian Tanggung Jawab
C. Macam-Macam Tanggung Jawab
D. Pengertian Pengabdian
E. Pengertian Pengorbanan
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
C.
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya manusia dan
tanggung jawab itu berada dalam satu naungan atau berdampingan. Tanggung Jawab
adalah suatu kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya baik
disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung Jawab juga berati berbuat sebagai
wujudan atas perbuatannya. Setiap manusia memiliki tanggung jawab
masing-masing. Diantaranya tanggung jawab seorang pelajar atau mahasiswa akan
belajar, tanggung jawab seorang dosen kepada mahasiswa atau mahasiswinya,
tanggung jawab seorang presiden kepada negara dan rakyatnya, tanggung jawab
seorang ayah kepada istri dan anak-anaknya, dan tanggung jawab manusia kepada
Tuhan yang telah Menciptakan kita.
Selain tanggung jawab,
dalam diri manusia juga terdapat pengabdian. Pengabdian dapat diartikan sebagai
pilihan hidup seseorang apakah ingin mengabdi kepada orangtua, kepada agama dan
Tuhan ataupun kepada bangsa dan negara dimana pengabdian akan mengandung unsur
pengorbanan dan kewajiban untuk melakukannya yang biasanya akan dihargai dan
tergantung dari apa yang diabdikannya. Sebagai contoh, bila orang tua mengabdi
untuk mengasuh anak-anaknya berkemungkinan besar nanti anak-anaknya akan
berbakti juga kepada kedua orangtuanya, biarawan/wati yang mengabdi kepada
agama dan Tuhannya nantinya akan dibalas amalannya di surga, ataupun pengabdian
seorang pegawai negeri pada bangsa dan negaranya biasanya akan diberi semacam
penghargaan/tanda jasa dari negara yang bersangkutan.
B. Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah yang berjudul
“Manusia dan Tanggung Jawab”, penulis memberikan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah pengertian dari
Manusia itu ?
2. Apakah pengertian dari
Tanggung Jawab itu ?
3. Apakah macam-macam dari
Tanggung Jawab ?
4. Apakah pengertian dari
Pengadian dan Pengorbanan ?
C. Tujuan
Penulisan makalah mengenai pentingnya
pandangan hidup bagi anak mempunyai tujuan antar lain :
1.
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Budaya Dasar (IBD)
2. Untuk
mengetahui lebih jelas tentang tanggung jawab yang dialami oleh manusia dan
bentuk-bentuk dari tanggung jawab yang dialami manusia.
3. Untuk
mengetahui pengaruh tanggung jawab terhadap manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk
yang diciptakan oleh Allah dan dianugerahiNya akal, hati, dan fisik. Dari segi
fisiologis bahwa manusia adalah makhluk yang mempunyai fisik hampir sama dengan
hewan. Penggolongan manusia berdasarkan jenis kelaminnya yaitu laki-laki atau
perempuan, sedangkan berdasarkan usia,manusia mulai dari janin, bayi, balita,
anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua. Serta
bedasarkan ciri-ciri fisik seperti warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung;
tinggi badan,dll.
Dalam Al-Qur’an , manusia diciptakan
dari tanah yang kemuian diberikan roh oleh Allah SWT sesuai dengan firman-Nya
sebagai berikut :
28. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu
berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang
manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi
bentuk,
29. Maka apabila Aku Telah
menyempurnakan kejadiannya, dan Telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku,
Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.
(QS. Al – hijr : 28, 29 )
menurut sifat dasarnya manusia adalah
makhluk yang bermoral, juga seorang pribadi yang mempunyai pendapat sendiri,
perasaan sendiri berbuat dan bertindak sendiri. Oleh karena itu manusia harus
bertanggungjawab atas diri pribadi.
Pengertian manusia dapat
dilihat dari berbagai segi. Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta),
“mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang mampu
menguasai makhluk lain. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep
atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau
seorang individu. Secara biologi, manusia diartikan sebagai sebuah spesies
primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
B.
Pengertian Tanggung Jawab
Menurut kamus Ensiklopedi
Umum Bahasa Indonesia “Tanggung Jawab” adalah “kewajiban dalam melakukan tugas
teretntu”.
Menurut WJS.
Poerwodarminto, tanggung jawab adalah suatau yang menjadi kewajiban (keharusan)
untuk dilaksanakan, dibahas dan sebagaimya. Sedangkan menurut Drs. Suyadi MP
dalam bukunya Ilmu Budaya Dasar menyatakan bahwa “Tanggung Jawab adalah
kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun
yang tidak disengaja, tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajiban”.
Dengan demikian apabila terjadi
sesuatu maka seseorang yang dibebani tanggung jawab wajib menanggung segala
sesuatunya. Oleh karena itu manusia yang bertanggung jawab adalah manusia yang dapat menyatakan
diri sendiri bahwa tindakannya itu baik dalam arti mengkuti norma umum, sebab
hak menurut seseorang belun tentu baik menurut pendapat orang lain, apa yang
dikatakan baik menurut dirinya ternyata ditolak oleh oraang lain.
Manusia dapat memilih dua jalan
(baik atau buruk), tetapi manusia sendiri yang harus mempertannggung jawabkan
perbuatannya. Manusia tidak membebani orang lain untuk memikul dosanya, tidak
juga orang lain dipikulkan keatas pundaknya. Tanggung jawab tersebut akan
dimintai pertanggung jawaban apabila telah memenuhi syarat-syarat tertentu
seperti pengetahuan, kemampuan, dan kesadaran.
Dalam filsafah hidup, nilai dari
tanggung jawab itu dijadikan sebagai salah satu kriteria dari kepribadian atau
personality seseorang. Praktek dari kehidupan sehari-hari menunjukkan bahwa
tidak sedikit jumlah orang yang diserahi tugas sebagai pimpinan: apakah itu
sebagai kepala rumah tangga, bos perusahaan, direktur badan usaha, dan lain
sebagainya.
Dari segi filsafah, suatu tanggung
jawab itu paling sedikit didukung oleh tiga unsur, yaitu sebagai berikut:
1. Kesadaran
Berisi pengertian: tahu, kenal,mengerti
dan dapat memperhitungkan arti, guna sampai kepada soal akibat dari pada
sesuatu perbuatan atau pekerjaan yang dihadapi. Seseorang baru dapat dimintai
tanggung jawab, bila ia sadar tentang apa yang diperbuatnya.
2. Kecintaan
Cinta suka menimbulkan kepatuhan,
kerelaan dan kesedihan untuk berkorban. Contohnya: cinta kepada Allah SWT,
cinta kepada keluarga, cinta kepada tanah air, dan lain sebagainya.
3. Keberanian
Berani berbuat, berani bertanggung
jawab. Berani disini didorong oleh rasa keikhlasan, tidak bersikap ragu-ragu
dan takut terhadap segala macam rintangan yang timbul kemudia sebagai
konsekuensi dari tindak perbuatan. Karena adanya tanggung jawab itulah, maka
seseorang yang berani, juga memerlukan adanya pertimbangan-pertimbangan,
perhitungan dan kewaspadaan sebelum bertindak, jadi tidak berlaku semena-mena.
Dipikirkan terlebih dahulu dengan akal sehatnya.
C.
Macam-Macam Tanggung Jawab
Manusia itu berjuang
memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia
akan menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam.
Dalam usahanya itu manusia menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut
menentukan yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat
dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya. Atas dasar ini,
dikenal jenis-jenis atau macam-macam dari tanggung jawab.
1. Tanggung Jawab manusia
terhadap diri sendiri
Menurut sifatnya manusia
adalah makhluk bermoral. Akan tetapi manusia juga seorang pribadi, dan sebagai
makhluk pribadi manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri,
angan-angan untuk berbuat ataupun bertindak, sudah barang tentu apabila
perbuatan dan tindakan tersebut dihadapan orang banyak, bisa jadi mengundang
kekeliruan dan juga kesalahan. Untuk itulah agar maanusia itu dalam mengisi
kehidupannya memperoleh makna, maka atas diri manusia perlu diberi Tanggung
Jawab.
2. Tanggung Jawab kepada keluarga
Masyarakat kecil ialah
keluarga. Keluarga adalah suami-istri, ayah-ibu dan anak-anak, dan juga
orang-orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib
bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung Jawab ini menyangkut nama baik
keluarga. Tetapi Tanggung Jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan,
pendidikan, dan kehidupan.
3. Tanggung Jawab kepada
masyarakat
Satu kenyataan pula, bahwa
manusia adalah makhluk sosial. Manusia merupakan anggota masyarakat. Karena
itu, dalam berpikir, bertingkah laku, berbicara, dan sebagainya manusia terikat
oleh masyarakat. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus
dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
Secara kodrati dari sejak lahir
sampai manusia mati, memerlukan bantuan orang lain. Terlebih lagi pada zaman
yang sudah semakin maju ini. Secara langsung maupun tidak langsung manusia
membutuhkan hasil karya dan jasa orang lain untuk memenuhi segala kebutuhan
hidup. Dalam kondisi inilah manusia membutuhkan dan kerjasama dengan orang
lain.
Kekuatan pada manusia pada hakikatnya
tidak terletak pada kemampuan fisik ataupun kemampuan jiwanya saja, namun juaga
terletak pada kemampuan manusia bekerjasama dengan manusia lain. Karena dengan
manusia lain, mereka dapat menciptakan kebudayaan yang dapat membedakan manusia
dengan makhluk hidup lain. Yang menyadarkan manusia ada tingkat mutu, martabat
dan harkat, sebagai manusia yang hidup pada zaman sekarang dan akan datang.
Dalam semua ini nampak bahwa dalam
mempertahankan hidup dan mengejar kehidupan yang lebih baik, manusia mustahil
dapat mutlak berdiri sendiri tanpa bantuan atau kerjasama dengan orang lain.
Kenyataan ini menimbulkan kesadaran bahwa segala yang dicapai dan kebahagiaan
yang dirasakan oleh manusia pada dasarnya berkat bantuan atau kerjasama dengan
orang lain didalam masyarakat. Kesadaran demikian melahirkan kesadaran bahwa
setiap manusia terpanggil hatinya untuk melakukan apa yang terbaik bagi orang
lain dan masyarakat. Boleh jadi inilah Tanggung Jawab manusia yang utama dalam
hidup kaitannya dengan masyarakat.
4. Tanggung Jawab kepada
Bangsa/Negara
Satu kenyataan lagi, bahwa
tiap manusia, tiap individual adalah warga nagara suatu negara. Dalam berpikir,
berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat olah norma-norma atau
ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semau sendiri.
Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada
negara.
5. Tanggung Jawab kepada Tuhan
Manusia ada tidak dengan
sendirimya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan
manusia dapat mengembangkan diri sendiri dengan sarana-sarana pada dirinya
yaitu pikiran, perasaan, seluruh anggota tubuhnya, dan alam sekitarnya.
Dalam mengembangkan dirinya manusia
bertingkah laku dan berbuat. Sudah tentu dalam perbuatannya manusia membuat
banyak kesalahan baik yangdisengaja maupun tidak. Sebagai hamba Tuhan, manusia
harus bertanggung jawab atas segala perbuatan yang saalah itu atau dengan
istilah agama atas segala dosanya.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia
bersembahyang sesuai dengan perintah Tuhan. Apabila tidak bersembahyang, maka
manusia itu harus mempertanggung jawabkan kelalaiannya itu diakhirat kelak.
Manusia hidup dalam perjuangan,
begitu firman Tuhan. Tetapi bila manusia tidak bekerja keras untuk kelangsungan
hidupnya, maka segala akibatnya harus dipikul sendiri, penderitaan akibat
kelalaian adalah tanggung jawabnya. Meskipun manusia menutupi perbuatannya yang
salah dengan segala jalan sesuai dengan kondisi dan kemampuannya, misalnya
dengan hartanya, kekuasaannya, atau kekuatannya (ancaman), namun manusia tak dapat
lepas dari tanggung jawabnya kepada Tuhan.
D.
Pengertian Pengabdian
Pengabdian adalah
perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebaga perwujudan,
kesetiaan antara lain kepada raja, cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu
ikatan dan semua dilakukan dengan ikhlas.
Timbulnya pengabdian itu pada
hakikatnya ada rasa tanggung jawab. Apabila kita bekerja keras dari pagi sampai
sore dibeberapa tempat untuk memenuhu kebutuhan rumah tangga kita, itu berarti
mengabdi kepada keluarga, karena kasih sayang kita pada keluarga. Lain halnya
jika keluarga kita membantu teman, karena ada kessulitan, mungkin sampai
berhari-hari ikut menyelesaikannya sampai tuntas, itu bukan pengabdian, tetapi
hanya bantuan saja.
Macam-macam pengabdian :
a. Pengabdian kepada keluarga
Pada hakikatnya manusia
hidup berkeluarga. Hidup berkeluarga ini didasarkan cinta dan kasih sayang.
Kasih sayang ini mengandung pengertian pengabdian dan pengorbanan. Tidak ada
kasih sayang tanpa pengabdian. Bila ada kasih sayang tidak disertai pengabdian.
Berarti kasih sayang itu palsu atau semu. Pengabdian kepada keluarga ini dapat
berupa pengabdian kepada istri dan anak-anak, istri kepada suami dan
anak-anaknya, anak-anak kepada orang tuanya.
b. Pengabdian kepada masyarakat
Manusia dalah anggota
masyarakat, ia tidak dapat hidup tanpa orang lain, karena tiap-tiap orang lain
saling membutuhkan. Bila seseorang yang hidup di masyarakat tidak mau
memesyarakatkan diri dan selalu mengasingkan diri, maka apabila mempunyai
kesulitan yang luar biasa, ia akan ditertawakan oleh masyarakat, cepat atau
lambat ia akan menyadai dan menyerah kepada masyarakat lingkungannya.
Oleh karena itu, demi masyarakat,
anggota mayarakat harus mau mengabdikan diri kepada masyarakat. Ia harus
mempunyai rasa tanggung jawab kepada masyarakat. Oleh karena nama baik tempat
ia tinggal, membawa nama baiknya pula. Bila remaja masyarakat kampungnya
terkenal dengan “remaja berandal” suka berkelahi, mengganggu orang, atau
merampas hak orang lain, maka bagaimanapun juga ia akan merasa malu.
c. Pengabdian kepada Negara
Manusia pada hakikatnya
adalah bagian dari suatu bangsa atau warga negara suatu negara. Karena itu
seseorang wajib mencintai bangsa dan negaranya. Mencintai ini biasanya diwujudkan
dalam bentuk pengabdian. Tidak ada arti cinta tanpa pengabdian.
d. Pengabdian kepada Tuhan
Manusia tidak ada
sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan
manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri
sepenuhnya kepada Tuhan, dan itu merupakan perwujudan tanggung jawabnya kapada
Tuhan Yanag Maha Esa. Selain itu juga manusia harus menjalankan segala
perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
E.
Pengertian Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari
kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti
pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat
kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.
Pengorbanan dalam arti pemberian
sebagai tanda kebaktian tanpa pamrih dapat dirasakan bila kita membaca tau
mendengarkan ceramah di masjid. Dari kisah para tokoh atau nabi, manusia
memperoleh tauladan yang baik, sebagaimana mestinya wajib berkorban bagi orang
yang mampu atau orang memiliki harta yang lebih.
Wajib korban ini telah dikisah pada
jaman Nabi Ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT untuk mengorbankan putra
tunggalnya yang bernama Ismail. Walaupun Nabi Ibrahim sangat sayang pada
putranya tersebut, akan tetapi perintah Allah SWT untuk mengorbankan putranya
tetap dipatuhi dan dilaksanakan. Allah SWT menguji kesetiaan dan besarnya
pengorbanan Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim sampai hati melihat pisaunya menancap
dan dipotongkan keleher putranya yaitu Ismail, tetapi ia sudah bertekad setia
menjalankan perintah Allah SWT. Kemudian terbukti, bahwa putranya yang mau
dikorbankan kepada Allah SWT sudah berganti biri-biri.
Pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi
Ibrahim kepada Allah SWT lebih tinggi kadarnya daripada pengorbanan Nabi
Ibrahim sekarang yang ditiru oleh umat islam yang menjalankan ibadah haji di
Tanah Suci maupun umat islam di wilayah lain dengan mengorbankan ternak seperti
kambing dan sapi untuk keperluan fakir miskin pada hari raya Idul Qurban atau
pada hari raya Idul Adha.
Perbedaan antara pengabdian dan
pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan.
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta
benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan
diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada
transaksi, kapan saja diperlukan dan dilakukan.
Pengabdian lebih banyak menunjuk
kepada perbuatan, sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian
sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, dan waktu. Dalam
pengabdian selalu dituntut pengorbanan, akan tetapi pengorbanan belum tentu
menuntut pengabdian.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pada dasarnya Tanggung Jawab dalam
konteks pergaulan manusia adalah suatu keberanian. Orang yang bertanggung jawab
adalah orang yang berani menanggung resiko atas segala hal yang telah dilakukan
atau diperbuat menjadi tanggung jawabnya. Ia jujur terhadap dirinya dan jujur
terhadap orang lain, adil, bijaksana, tidak pengecut dan mandiri. Dengan rasa
tanggung jawab, orang yang bersangkutan akan selalu berusaha memenuhi
kewajibannya melalui seluruh potensi dirinya. Orang yang bertanggung jawab
adalah orang mau berkorban untuk kepentingan orang lain ataupun orang banyak.
Orang yang bertanggung jawab dapat
memperoleh kebahagiaan, sebab ia dapat menunaikan kewajibannya dengan baik.
Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh dirinya sendiri ataupun oleh orang
lain/banyak. Sebaliknya orang yang tidak bertanggung jawab akan menghadapai
kesulitan, sebab ia tidak melaksanakan kewajibannya dengan baik dan tentunya
tidak mengikuti aturan, norma serta nilai-nilai yang berlaku. Selain itu wujud
dari tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan
pengorbanan adalah suatu perbuatan yang baik untuk kepentingan manusia itu
sendiri.
B.
Saran
Sebagai seorang makhluk
ciptaan Allah SWT hendaknya kita dapat memahami rasa tanggung jawab dan dapat
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan bermasyarakat,
seorang manusia tidak boleh hidup semaunya, semua harus sesuai dengan
norma-norma yang berlaku tentunya menurut ajaran agama Islam guna mencapai
kemakmuran dan ketentraman hidup
Wujud tanggung jawab
terdapat berbagai macam makna yang didalamnya mengandung pengertian adanya
kewajiban untuk berbuat sesuatu. Oleh karena itu, manusia berkewajiban untuk
membuat sesuatu yang menjurus kepada pengabdian, kesadaran akan hak,
kewajibannya dan akhirnya wajib berkorban demi cintanya kepada keluarga,
bangsa, negara, agama, serta lingkungannya.jadi disamping tanggung jawab perlu
pula diwujudkan suatu tindakan dimana pengabdian, pengorbanan dan kesadaran
akan semua hal yang perlu diwujudkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Ali,
M. Daud. 1998. Pendidikan Agama Islam. PT RajaGrafindo Persada : Jakarta.
Hartono,
Drs., dkk., ILMU BUDAYA DASAR: Untuk Pegangan Mahasiswa, PT. Bina Ilmu,
Surabaya, 1991.
Suyadi
M.P. Drs., Buku Materi Pokok Ilmu Budaya Dasar, Depdikbud U.T. 1984-1985.
Widyo
Nugroho, Achmad Muchji. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : Universitas Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar