MAKALAH
MANUSIA DAN PANDANGAN
HIDUP
NAMA : ADIKA MUKTI
ADJIE
KELAS : 1IA14
NPM : 50417132
TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DAFTAR ISI
DAFTAR
ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II TINJAUAN TEORI
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian pandangan hidup
B. Cita-cita
C. Kebajikan
D. Usaha
atau perjuangan
E. Keyakinan atau kepercayaan
F. Langkah-langkah berpandangan hidup
BAB IV PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah mahluk
hidup ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya. Dikarenakan manusia memiliki
akal, pikiran dan rasa. Ketiga kekayaan manusia inilah yang membuat manusia
disebut sebagai Khalifah di bumi ini. Tuntutan hidup manusia lebih daripada
tuntutan hidup makhluk lainnya yang
membuat manusia harus berpikir lebih maju untuk memenuhi kebutuhan atau
hajat hidupnya di dunia, baik yang bersifat jasmani maupun rohani. Dari proses
ini maka lahirlah apa yang disebut kebudayaan dan pandangan terhadap hidup.
Pandangan hidup banyak sekali
macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan
berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1. Pandangan hidup yang berdasarkan dari
agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa ideology yang
disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu
pandangan hidup yang relatife kebenarannya.
B. Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah yang berjudul
“manusia dan pandangan hidup”, penulis memberikan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah pengertian pandangan hidup
dan dari manakah sumber-sumbernya?
2. Apakah komponen-komponen dari
pandangan hidup?
3. Bagaimanakah yang dimaksud dengan
manusia dan pandangan hidup?
C. Tujuan
Penulisan makalah mengenai pentingnya
pandangan hidup bagi anak mempunyai tujuan antar lain :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Ilmu Budaya Dasar (IBD)
2.
Memberi pengetahuan dasar kepada para mahasiswa mengenai masalah manusia
dan pandangan hidup
3. Mahasiwa dapat mengetahui pentingnya
pandangan hidup
4. Mahasiswa dapat menyebutkan manfaat pandangan
hidup
BAB II
TINJAUAN
TEORI
1. Hakikat Manusia
Dalam pikiran dan perasaan manusia,
ada faktor penting yang harus menjadikan manusia sebagai makhluk yang berakal,
yakni : Pandangan Hidup
1.1 Pengertian Pandangan Hidup
1. Menurut Koentjaraningrat
dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy Subandrijo (2000: 90)
Pandangan hidup (World View) adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu
masyarakat yang dipilih secara selekif oleh individu dan golongan di dalam
masyarakat.
2. Menurut Manuel Kaisiepo
dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy Subandrijo (2000: 90)
Pandangan hidup mencerminkan citra diri seseorang karena pandangan hidup itu
mencerminkan cita-cita atau aspirasinya.
3. Menurut Lenski dalam
buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy Subandrijo (2000: 90) Pandangan
hidup merupakan bagian dari ideologi.
Secara umum Pandangan Hidup merupakan
suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani.
Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau
negara. Semua perbuatan, tingkah laku dan aturan serta undang-undang harus
merupakan pancaran dari pandangan hidup yang telah dirumuskan.
Pandangan hidup sering disebut
filsafat hidup. Filsafat berarti cinta akan kebenaran, sedangkan kebenaran
dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah yang mengakibatkan pandangan hidup
itu perlu dimiliki oleh semua orang dan semua golongan.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pandangan Hidup
Pandangan hidup pasti ada
pada diri setiap seorang dan pandangan hidup itu sendiri bersifat kodrat.
Karena ia menentukan masa depan seseorang maka arti pandangan hidup sangat lah
perlu untuk di jelaskan untuk jadi pertimbaan kita untuk menentukan pandangan
hidup kita kedepan. Pandangan hidup sendiri artinya pendapat atau pertimbangan
yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat
atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman
sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Dengan demikian pandangan hidup
manusia melalui proses waktu yang lama dan terus menerus bukanlah timbul
seketika atau dalam waktu yang sangat singkat, sehingga hasil pemikran itu
dapat diuji kenyataannya. Atas dasar ini manusia menerima hasil pemikiran itu
sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.
Pandangan hidup banyak sekali
macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan
berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1. Pandangan hidup yang berdasarkan dari
agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa ideology yang
disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu
pandangan hidup yang relatife kebenarannya.
Pandangan hidup pada dasarnya
mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan atau
kepercayaan. Keempat unsur tersebut menjadi satu kesatuan yang tidak bisa
terpisahkan. Cita-cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai
dengan usaha atau peruangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu
segala hal yang baik yang mebuat manusia makmur,bahagia,damai,tentram. Usaha
atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan atau kepercayaan.
Keyakinan atau kepercayaan diukur dengan kemampuan akal. Kemampuan jasmani, dan
kepercayaan kepada Tuhan.
B.
Pengertian cita-cita
Menurut kamus besar Bahsa
Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan, yang
selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa
yang mau di peroleh seseorang pada masa mendatang dan semakin lama semakin
tinggi. Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan
pandangan hidup yang akan datang. Apa bila cita-cita itu tidak mungkin atau
belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan.
Dapatkah seseorang mecapai apa yang
dicita-citakan,hal itu tegantung dari tiga faktor. Pertama, manusianya yaitu
yang memiliki cita-cita; kedua, kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang
dicita-citakan; dan ketiga,seberapah tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.
a. Faktor Manusia
Merupakan factor yang di
pengaruhi oleh seseorang yang mencita-takan sesuatu yang mungkin terlalu tinggi
untuk di capai olehnya ataupun seseorang mencita-citakan sesuatu tapi orang
tersebut tidakmau usaha untuk mencapai cita-cita yang dia inginkan.
b. Faktor Kondisi
Merupakan suatu factor
yang menguntungkan atau faktoktor yang menghambat dengan kata lain (adu bejan).
c. Faktor Tingginya cita-cita
Kadang kalahnya orang tua
mengingikan supanya anak-anaknya bias sekolah tinggi sehinggi bias meraih
cita-cita yang setinggi langit. Saya fikir ini kliru karna apa, karna cita-cita
itu banyak faktor-faktor yang mepengaruhi mulai dari faktor manusianya sampai
kondisi. Itu sangat mempengaruhi tercapainya cita-cita tersebut. Sehingga
jangan memaksakan keadaan anak untuk mencapi cita-citanya karna bisa mengganggu
jiwa dari anak tersebut.
C.
Pengertian Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan
atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakikatnya sama dengan perbuatan
moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
Jadi, kebajikan itu adalah perbuatan
yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hokum Tuhan.
Kebajikan berarti berkata sopan, santun, berbahsa baik, bertingkah laku baik,
rama tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak merangsang bagi yang
melihatnya.
Kebajikan manusia nyata dan dapat
dirasakan dalam tingkah lakunya. Karna tingkah laku bersumber pada pandangan
hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri, sehingga
tingkah laku setiap orang berbeda-beda.
Faktor-faktor yang menentukan tingkah
laku setiap orang ada tiga hal. Pertama faktor pembawaan(heriditas) yaitu
faktor dari sejak masih dalam kandungan, faktor kedua yaitu dipengaruhi oleh
lingkungan(environment) karna sebagai alam kedua setelah lahir ini sangat
mempengaruhi tingkah laku seseorang dikarenakan lingkuan lah sebagi cara dia
untuk menentukan baik buruknya hidupnya seseorang, faktor ketiga yaitu
pengalaman ini mempengaruhi seseorang untuk bertingkah laku lebih baik karna
dia sutah tau gimana jalan hidupnya yang sudah dia alami selama hidup sebagai
pelajaran.
Dalam prakteknya, dari ketiga faktor
diatas, yaitu hereditas, lingkungan, dan pengalaman, manakah yang paling
dominan ? sulit diberikan jawaban,
karena ketiga-tiganya terjalin erat sekali. Disamping itu ketiga faktor
tersebut dalam membentuk pribadi seseorang berbeda kekuatannya dengan
pembentukan pada pribadi lain.
D.
Pengertian Usaha atau Perjuangan
Usaha/perjuangan adalah kerja keras
untuk mewujudkan cita – cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk
melanjutkan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan,
perjuangan untuk hidup dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan
manusia tak dapat hidup sempurna. Apabila manusia ingin menjadi kaya, ia harus
kerja keras. Bila seseorang ingin menjadi ilmuwan, ia harus rajin belajar dan
mengikuti semua ketentuan akademik.
Kerja keras itu dapat dilakukan denga
otak/ilmu atau jasmani/tenaga, dan bisa juga keduanya. Para ilmuwan lebih
banyak bekerja keras dengan otak/ilmunya daripada jasmani/tenaganya. Sebaliknya
buruh bekerja keras dengan jasmani/tenaganya daripada otaknya. Kerja keras pada
dasarnya menghargai dan menigkatkan harkat dan martabat manusia. Pemalas
membuat manusia itu miskin, melarat dan tidak mempunyai harkat dan martabat.
Karena itu tidak boleh bermalas – malasan, bersantai – santai dalam hidup ini.
Santai dan istirahat ada waktunya dan manusia yang mengaturnya.
Dalam agamapun diperintahkan untuk
kerja keras, sebagaimana hadist yang diucapkan Nabi Besar Muhammad S.A.W yang
ditunjuk kepada para pengikutnya “Bekerjalah kamu seakan-akan kamu hidup
selama-lamanya, dan beribadahlah kamu seakan-akan kamu akan mati besok”.
Untuk kerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya. Kemampuan itu terbatas pada fisik dan keahlian / ketrampilan. Orang bekerja dengan fisik lemah memperoleh hasil sedikit, ketrampilan akan memperoleh penghasilan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai ketrampilan / keahlian. Karena itu mencari ilmu dan keahlian / ketrampilan itu suatu keharusan, Sebagaimana dinyatakan dalam ungkapan sastra “Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat” dalam pendidikan dikatakan sebagai “Long life education”.
Untuk kerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya. Kemampuan itu terbatas pada fisik dan keahlian / ketrampilan. Orang bekerja dengan fisik lemah memperoleh hasil sedikit, ketrampilan akan memperoleh penghasilan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai ketrampilan / keahlian. Karena itu mencari ilmu dan keahlian / ketrampilan itu suatu keharusan, Sebagaimana dinyatakan dalam ungkapan sastra “Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat” dalam pendidikan dikatakan sebagai “Long life education”.
Kemapuan usaha manusia itu
berbeda-beda sehingga timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara masnusia
tetapi perbedaan itu bisa diatasi karena rasa kebersamaan dan belas kasih (
cinta kaisih) ketidak samaan itu bias diatasi dengan cara gotong-royong.
E.
Pengertian Keyakinan atau Kepercayaan
Keyakinan atau
kepercayaan yang menjadi dasar pandangan
hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.harun Nasution,
ada tiga aliran filsafat, yaitu aliran naturalis, aliran inlektualisme, dan
aliran gabungan.
a. Aliran Naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan
hubungan gaib yang merupakan kekuatan teringgi. Kekuatan gaib itu dari
natur,natur itu dari tuhan. Tetapi bagi yang tidak percaya pada tuhan, natur
itulah yang tinggi. Tuhan menciptakan alam semesta lengkap dengan
hokum-hukumnya, secara mutlak dikuasai tuhan. Manusia sebagai mahluk tidak
mampu menguasai alam ini, karna manusia itu lemah. Manusia hanya dapat berusaha
tetapi tuhan yang menentukan.
Aliran naturalis berintikan
spekulasi, mungkin ada tuhan mungkin juga tidak ada tuhan. Lalu mana yang benar
? yang benar adalah keyakinan. Jika kita
yakin tuhan itu ada , maka kita katakana tuhan itu ada. Bagi yang tidak ada
maka dia anggak tuhan itu natur.
Bagi yang percaya tuhan itu kekuasaan
tertinggi dan manusia adalah makluk tuhan maka manusia mengabdi kepada tuhan
berdasarkan ajaran-ajarannya. Ajajran agama itu ada dua macam.
1.
Ajaran dogmatis, agama tuhan yang melalui nabi-nabi dan bersifat mutlak.
2.Ajaran agama dari pemuka-pemuka
agama, yaitu sebagian hasil pemikiran manusia,sifatnya relatife.
Apabila aliran natiralisme ini di
hubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari
tuhan. Jadi, pandangan hidup dilandasi oleh ajaran-ajaran tuhan melalui
agamanya. Manusia yakin bahwa kebajikan itu dirindhoi oleh tuhan. Pandangan
hidup yang dilandasi keyakinan bahwa tuhanlah kekuasaan tertinggi, yang
menentukan segala-galanya disebut pandangan hidup religious(keagamaan).
Sebaliknya, apabila manusia tidak
mengakui adanya tuhan, natur adalah kekuatan tertinggi, maka keyakinan itu
bermula dari kekuatan natur. Pandangan hidupnya dilandasi oleh kekuatan natur.
Manusia yakin bahwa kebajikan adalah kebajikan natur. Pandangan hidup yang
dilandasi oleh kekuatan natur bersifat atheism. Ini disebut pandangan hidup
komunis.
b. Aliran Intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika,
manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir. Mana yang benar
menurut akal itu lah yang baik.
Apabila aliran ini dihubugkan dengan
pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan
hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal. Benar menurut
akal itu lah yang baik.
c. Aliran Gabungan
Apabila kita kaji maka antara dua
pandangan hidup ini terdapat perbedaan pokok. Pandangan hidup sosialisme
menekankan pada logika kolektif, sedangkan pandangan hidup sosialisme
mengutamakan logika berfikir dan hati nurani. Pandangan hidup sosialisme tidak
begitu menghiraukan kekuasaan tuhan. Sebaliknya sosialisme relidius
kekuasaantuahn begitu menentukan.
F.
LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP
Manusia pasti mempunyai
pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memeperlakukan
pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang
perlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan ada
pula yang memperlakukan sebagai ukuran kesejahteraan, ketentraman dan
sebagainya.
Adapun langkah-langkah berpandangan
hidup yang baik yaitu sebagai berikut :
1. Mengenal
Merupakan tahapan pertama untuk
mengenal pandangan hidup itu apa.
2. Mengerti
Mengerti kita harus mengerti
pandangan hidup apa yang akan kita jalani.
3. Menghayati
Sama halnya memperoleh gambara
pandangan hidup kita itu kayak apa model dan bentuknya.
4. Meyakini
Yakin bahwa pandangan hidup kita itu
baik untuk kedepannya.
5. Mengabdi
Ini sangat baik karna ini bias kita
berikan pandangan hidup kita yang baik kepada orang lain.
6. Mengamankan
Mengamankan pandangan hidup kita yang
baik agar tidak di ubah oleh orang lain.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pandangan hidup adalah gagasan atau pertimbangan yang menjadi
pedoman, pegangan, arahan, petunjuk untuk hidup. Gagasan itu dapat diterima oleh akal manusia
dan dapat diakui kebenarannya sehingga , manusia menerima hasil pemikiran itu
sebagai pedoman, pegangan, arahan, petunjuk yang disebut pandangan hidup.
Pandangan hidup cenderung diikat dengan nilai-nilai sehingga berfungsi sebagai
pelengkap nilai-nilai dalam pembenaran atau rasionalisasi nilai.
Pandangan hidup terdiri dari atas
cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup. Dengan
cita-cita manusia mempunyai kehendak untuk mewujudkan apa yang menjadi
harapan dan tujuan hidup, Akan tetapi Allah yang menentukannya. Pandangan hidup
sangat erat kaitannya dengan kebajikan. Karena pada esensinya pandangan hidup
merupakan pembenaran dan rasionalisasi dari nilai. Untuk mewujudkan sebuah
pandangan hidup harus dilandasi dengan
sikap hidup yang positif.
B.
Saran
Melalui kesempatan ini ada beberapa
saran yang akan kami sampaikan, saran tersebut sebagai berikut:
a) Tanamkan pandangan hidup atau prinsip
hidup pada anak sejak dini agar mereka kelak menjadi manusia yang bijak dan
berwatak mulia.
b) Baiknya seorang manusia memegang teguh
pandangan hidup yang dimilikinya agar dalam kehidupannya selalu melakukan
kebajikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar