Rabu, 30 Mei 2018

MAKALAH MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP


MAKALAH
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP



NAMA : ADIKA MUKTI ADJIE
KELAS : 1IA14
NPM : 50417132


TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan
BAB II   TINJAUAN TEORI
BAB III PEMBAHASAN
A.    Pengertian pandangan hidup
B.    Cita-cita
C.    Kebajikan
D.    Usaha atau perjuangan
E.     Keyakinan atau kepercayaan
F.     Langkah-langkah berpandangan hidup
BAB IV PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran










BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Manusia adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya. Dikarenakan manusia memiliki akal, pikiran dan rasa. Ketiga kekayaan manusia inilah yang membuat manusia disebut sebagai Khalifah di bumi ini. Tuntutan hidup manusia lebih daripada tuntutan hidup makhluk lainnya yang  membuat manusia harus berpikir lebih maju untuk memenuhi kebutuhan atau hajat hidupnya di dunia, baik yang bersifat jasmani maupun rohani. Dari proses ini maka lahirlah apa yang disebut kebudayaan dan pandangan terhadap hidup.
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1.      Pandangan hidup yang berdasarkan dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.      Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3.      Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatife kebenarannya.
B.     Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah yang berjudul “manusia dan pandangan hidup”, penulis memberikan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian pandangan hidup dan dari manakah sumber-sumbernya?
2. Apakah komponen-komponen dari pandangan hidup?
3. Bagaimanakah yang dimaksud dengan manusia dan pandangan hidup?
C.    Tujuan
Penulisan makalah mengenai pentingnya pandangan hidup bagi anak mempunyai tujuan antar lain :
1.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu  Budaya Dasar (IBD)
2.     Memberi pengetahuan dasar kepada para mahasiswa mengenai masalah manusia dan  pandangan hidup
3.      Mahasiwa dapat mengetahui pentingnya pandangan hidup
4.      Mahasiswa dapat menyebutkan manfaat pandangan hidup

BAB II
TINJAUAN TEORI

1. Hakikat Manusia
Dalam pikiran dan perasaan manusia, ada faktor penting yang harus menjadikan manusia sebagai makhluk yang berakal, yakni : Pandangan Hidup

1.1 Pengertian Pandangan Hidup
1. Menurut Koentjaraningrat dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy Subandrijo (2000: 90) Pandangan hidup (World View) adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat yang dipilih secara selekif oleh individu dan golongan di dalam masyarakat.
2. Menurut Manuel Kaisiepo dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy Subandrijo (2000: 90) Pandangan hidup mencerminkan citra diri seseorang karena pandangan hidup itu mencerminkan cita-cita atau aspirasinya.
3. Menurut Lenski dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy Subandrijo (2000: 90) Pandangan hidup merupakan bagian dari ideologi.
Secara umum Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua perbuatan, tingkah laku dan aturan serta undang-undang harus merupakan pancaran dari pandangan hidup yang telah dirumuskan.
Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat berarti cinta akan kebenaran, sedangkan kebenaran dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah yang mengakibatkan pandangan hidup itu perlu dimiliki oleh semua orang dan semua golongan.









BAB III
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pandangan Hidup
Pandangan hidup pasti ada pada diri setiap seorang dan pandangan hidup itu sendiri bersifat kodrat. Karena ia menentukan masa depan seseorang maka arti pandangan hidup sangat lah perlu untuk di jelaskan untuk jadi pertimbaan kita untuk menentukan pandangan hidup kita kedepan. Pandangan hidup sendiri artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Dengan demikian pandangan hidup manusia melalui proses waktu yang lama dan terus menerus bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang sangat singkat, sehingga hasil pemikran itu dapat diuji kenyataannya. Atas dasar ini manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1.      Pandangan hidup yang berdasarkan dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.      Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3.      Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatife kebenarannya.
Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan atau kepercayaan. Keempat unsur tersebut menjadi satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan. Cita-cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau peruangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang mebuat manusia makmur,bahagia,damai,tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan atau kepercayaan. Keyakinan atau kepercayaan diukur dengan kemampuan akal. Kemampuan jasmani, dan kepercayaan kepada Tuhan.
B.    Pengertian cita-cita
Menurut kamus besar Bahsa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan, yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau di peroleh seseorang pada masa mendatang dan semakin lama semakin tinggi. Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang. Apa bila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan.
Dapatkah seseorang mecapai apa yang dicita-citakan,hal itu tegantung dari tiga faktor. Pertama, manusianya yaitu yang memiliki cita-cita; kedua, kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan; dan ketiga,seberapah tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.
a. Faktor Manusia
Merupakan factor yang di pengaruhi oleh seseorang yang mencita-takan sesuatu yang mungkin terlalu tinggi untuk di capai olehnya ataupun seseorang mencita-citakan sesuatu tapi orang tersebut tidakmau usaha untuk mencapai cita-cita yang dia inginkan.
b. Faktor Kondisi
Merupakan suatu factor yang menguntungkan atau faktoktor yang menghambat dengan kata lain (adu bejan).
c. Faktor Tingginya cita-cita
Kadang kalahnya orang tua mengingikan supanya anak-anaknya bias sekolah tinggi sehinggi bias meraih cita-cita yang setinggi langit. Saya fikir ini kliru karna apa, karna cita-cita itu banyak faktor-faktor yang mepengaruhi mulai dari faktor manusianya sampai kondisi. Itu sangat mempengaruhi tercapainya cita-cita tersebut. Sehingga jangan memaksakan keadaan anak untuk mencapi cita-citanya karna bisa mengganggu jiwa dari anak tersebut.

C.    Pengertian Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakikatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
Jadi, kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hokum Tuhan. Kebajikan berarti berkata sopan, santun, berbahsa baik, bertingkah laku baik, rama tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak merangsang bagi yang melihatnya.
Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya. Karna tingkah laku bersumber pada pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri, sehingga tingkah laku setiap orang berbeda-beda.
Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal. Pertama faktor pembawaan(heriditas) yaitu faktor dari sejak masih dalam kandungan, faktor kedua yaitu dipengaruhi oleh lingkungan(environment) karna sebagai alam kedua setelah lahir ini sangat mempengaruhi tingkah laku seseorang dikarenakan lingkuan lah sebagi cara dia untuk menentukan baik buruknya hidupnya seseorang, faktor ketiga yaitu pengalaman ini mempengaruhi seseorang untuk bertingkah laku lebih baik karna dia sutah tau gimana jalan hidupnya yang sudah dia alami selama hidup sebagai pelajaran.
Dalam prakteknya, dari ketiga faktor diatas, yaitu hereditas, lingkungan, dan pengalaman, manakah yang paling dominan ? sulit  diberikan jawaban, karena ketiga-tiganya terjalin erat sekali. Disamping itu ketiga faktor tersebut dalam membentuk pribadi seseorang berbeda kekuatannya dengan pembentukan pada pribadi lain.
 
D.    Pengertian Usaha atau Perjuangan
Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita – cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk melanjutkan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan, perjuangan untuk hidup dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan manusia tak dapat hidup sempurna. Apabila manusia ingin menjadi kaya, ia harus kerja keras. Bila seseorang ingin menjadi ilmuwan, ia harus rajin belajar dan mengikuti semua ketentuan akademik.
Kerja keras itu dapat dilakukan denga otak/ilmu atau jasmani/tenaga, dan bisa juga keduanya. Para ilmuwan lebih banyak bekerja keras dengan otak/ilmunya daripada jasmani/tenaganya. Sebaliknya buruh bekerja keras dengan jasmani/tenaganya daripada otaknya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan menigkatkan harkat dan martabat manusia. Pemalas membuat manusia itu miskin, melarat dan tidak mempunyai harkat dan martabat. Karena itu tidak boleh bermalas – malasan, bersantai – santai dalam hidup ini. Santai dan istirahat ada waktunya dan manusia yang mengaturnya.
Dalam agamapun diperintahkan untuk kerja keras, sebagaimana hadist yang diucapkan Nabi Besar Muhammad S.A.W yang ditunjuk kepada para pengikutnya “Bekerjalah kamu seakan-akan kamu hidup selama-lamanya, dan beribadahlah kamu seakan-akan kamu akan mati besok”.
Untuk kerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya. Kemampuan itu terbatas pada fisik dan keahlian / ketrampilan. Orang bekerja dengan fisik lemah memperoleh hasil sedikit, ketrampilan akan memperoleh penghasilan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai ketrampilan / keahlian. Karena itu mencari ilmu dan keahlian / ketrampilan itu suatu keharusan, Sebagaimana dinyatakan dalam ungkapan sastra “Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat” dalam pendidikan dikatakan sebagai “Long life education”.
Kemapuan usaha manusia itu berbeda-beda sehingga timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara masnusia tetapi perbedaan itu bisa diatasi karena rasa kebersamaan dan belas kasih ( cinta kaisih) ketidak samaan itu bias diatasi dengan cara gotong-royong.




E.     Pengertian Keyakinan atau Kepercayaan
Keyakinan atau kepercayaan  yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.harun Nasution, ada tiga aliran filsafat, yaitu aliran naturalis, aliran inlektualisme, dan aliran gabungan.
a.       Aliran Naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan hubungan gaib yang merupakan kekuatan teringgi. Kekuatan gaib itu dari natur,natur itu dari tuhan. Tetapi bagi yang tidak percaya pada tuhan, natur itulah yang tinggi. Tuhan menciptakan alam semesta lengkap dengan hokum-hukumnya, secara mutlak dikuasai tuhan. Manusia sebagai mahluk tidak mampu menguasai alam ini, karna manusia itu lemah. Manusia hanya dapat berusaha tetapi tuhan yang menentukan.
Aliran naturalis berintikan spekulasi, mungkin ada tuhan mungkin juga tidak ada tuhan. Lalu mana yang benar ? yang benar adalah keyakinan. Jika  kita yakin tuhan itu ada , maka kita katakana tuhan itu ada. Bagi yang tidak ada maka dia anggak tuhan itu natur.
Bagi yang percaya tuhan itu kekuasaan tertinggi dan manusia adalah makluk tuhan maka manusia mengabdi kepada tuhan berdasarkan ajaran-ajarannya. Ajajran agama itu ada dua macam.
1.  Ajaran dogmatis, agama tuhan yang melalui nabi-nabi dan bersifat mutlak.
2.Ajaran agama dari pemuka-pemuka agama, yaitu sebagian hasil pemikiran manusia,sifatnya relatife.
Apabila aliran natiralisme ini di hubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari tuhan. Jadi, pandangan hidup dilandasi oleh ajaran-ajaran tuhan melalui agamanya. Manusia yakin bahwa kebajikan itu dirindhoi oleh tuhan. Pandangan hidup yang dilandasi keyakinan bahwa tuhanlah kekuasaan tertinggi, yang menentukan segala-galanya disebut pandangan hidup religious(keagamaan).
Sebaliknya, apabila manusia tidak mengakui adanya tuhan, natur adalah kekuatan tertinggi, maka keyakinan itu bermula dari kekuatan natur. Pandangan hidupnya dilandasi oleh kekuatan natur. Manusia yakin bahwa kebajikan adalah kebajikan natur. Pandangan hidup yang dilandasi oleh kekuatan natur bersifat atheism. Ini disebut pandangan hidup komunis.
b.      Aliran Intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika, manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir. Mana yang benar menurut akal itu lah yang baik.
Apabila aliran ini dihubugkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal. Benar menurut akal itu lah yang baik.
c.       Aliran Gabungan
Apabila kita kaji maka antara dua pandangan hidup ini terdapat perbedaan pokok. Pandangan hidup sosialisme menekankan pada logika kolektif, sedangkan pandangan hidup sosialisme mengutamakan logika berfikir dan hati nurani. Pandangan hidup sosialisme tidak begitu menghiraukan kekuasaan tuhan. Sebaliknya sosialisme relidius kekuasaantuahn begitu menentukan.

F.     LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memeperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang perlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukan sebagai ukuran kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.
Adapun langkah-langkah berpandangan hidup yang baik yaitu sebagai berikut :
1.      Mengenal
Merupakan tahapan pertama untuk mengenal pandangan hidup itu apa.
2.      Mengerti
Mengerti kita harus mengerti pandangan hidup apa yang akan kita jalani.
3.      Menghayati
Sama halnya memperoleh gambara pandangan hidup kita itu kayak apa model dan bentuknya.
4.      Meyakini
Yakin bahwa pandangan hidup kita itu baik untuk kedepannya.
5.      Mengabdi
Ini sangat baik karna ini bias kita berikan pandangan hidup kita yang baik kepada orang lain.
6.      Mengamankan
Mengamankan pandangan hidup kita yang baik agar tidak di ubah oleh orang lain.






BAB IV
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Pandangan hidup adalah  gagasan atau pertimbangan yang menjadi pedoman, pegangan, arahan, petunjuk untuk hidup.  Gagasan itu dapat diterima oleh akal manusia dan dapat diakui kebenarannya sehingga , manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pedoman, pegangan, arahan, petunjuk yang disebut pandangan hidup. Pandangan hidup cenderung diikat dengan nilai-nilai sehingga berfungsi sebagai pelengkap nilai-nilai dalam pembenaran atau rasionalisasi nilai.
Pandangan hidup terdiri dari atas cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup. Dengan  cita-cita manusia mempunyai kehendak untuk mewujudkan apa yang menjadi harapan dan tujuan hidup, Akan tetapi Allah yang menentukannya. Pandangan hidup sangat erat kaitannya dengan kebajikan. Karena pada esensinya pandangan hidup merupakan pembenaran dan rasionalisasi dari nilai. Untuk mewujudkan sebuah pandangan hidup  harus dilandasi dengan sikap hidup yang positif.
B.     Saran
Melalui kesempatan ini ada beberapa saran yang akan kami sampaikan, saran tersebut sebagai berikut:
a)      Tanamkan pandangan hidup atau prinsip hidup pada anak sejak dini agar mereka kelak menjadi manusia yang bijak dan berwatak mulia.
b)      Baiknya seorang manusia memegang teguh pandangan hidup yang dimilikinya agar dalam kehidupannya selalu melakukan kebajikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar